Kemandirian fiskal Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dinilai tergolong baik. Sebab, porsi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dalam beberapa tahun terakhir, sudah melebihi 50% dari total pendapatan daerah.
“Ini artinya bahwa kemandirian fiskal kita, di Jateng ini, bisa dikatakan cukup baik,” kata Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Nana Sudjana, saat membuka Rakor Penyusunan Rencana Pendapatan R-APBD Murni Tahun Anggaran 2025 Provinsi Jateng, di Hotel Sunan, Kota Surakarta, baru-baru ini.
Dia menjelaskan, untuk mempertahankan kondisi tersebut, perlu diupayakan skenario pembiayaan daerah yang menguntungkan.
Pendapatan daerah tidak bisa menggantungkan dari pendapatan asli daerah saja, tapi juga sumber yang lain.
Oleh karena itu, dalam rakor pendapatan daerah tersebut, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng menghadirkan seluruh pemangku kepentingan. Harapannya, mampu berkolaborasi dalam penyusunan anggaran pendapatan yang lebih baik.
Nana menambahkan, dalam upaya pencapaian taget pendapatan asli daerah, perlu mengembangkan budaya kerja sebagai enterpreneur.
“Memang dalam hal ini kita tidak bisa bekerja sendiri, harus ada kerja sama dengan swasta,” tegasnya.
Selain itu, lanjut Nana, profesionalisme Organisasi Perangkat Daerah (OPD) meningkatkan PAD juga perlu ditingkatkan.
Salah satu upaya yang bisa dilakukan, mengoptimalkan aset-aset yang dimiliki. BIG