advertisements
advertisements
MINANG MagzRegional

Reforma Agraria Tingkatkan Ekonomi Masyarakat Solok Selatan

×

Reforma Agraria Tingkatkan Ekonomi Masyarakat Solok Selatan

Sebarkan artikel ini
Gerbang Kabupaten Solok Selatan di perbatasan Solok Selatan - Solok di Ulu Suliti. (dok. istimewa)

Sekretaris Daerah Kabupaten Solok Selatan Sumatra Barat Syamsurizaldi mengungkapkan, Gerakan Sinergi Reforma Agraria (GSRA) berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat.

“Kami mendukung semua kegiatan yang hilirnya akan memberikan dampak positif pada perekonomian dan kesejahteraan masyarakat,” katanya di Padang Aro, Selasa.

Dia mengatakan, pemerintah sangat mendukung adanya kegiatan GSRA ini sebab akan berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat yang ujungnya akan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten itu.

Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Solok Selatan Moch. Adcha menjelaskan, GSRA ini akan memberikan manfaat kepada masyarakat dan dapat dihitung skala ekonomi manfaatnya.

“Diharapkan GSRA benar-benar memberikan jawaban bahwa Reforma Agraria berhasil membawa tujuan untuk peningkatan ekonomi masyarakat, dari pemberian Aset hingga Pemberian Aksesnya,” katanya.

Ke depan katanya, sinergi ini diharapkan bisa terus ditingkatkan, dikembangkan juga dengan sektor perbankan dan swasta untuk tujuan-tujuan peningkatan ekonomi masyarakat yang lebih luas.

GSRA bertujuan memberikan informasi dan narasi yang lebih utuh mengenai Reforma Agraria yang telah dilaksanakan, kemudian menyinkronkan bentuk-bentuk kegiatan reforma agraria seperti penataan aset dan penataan akses.

Hal ini akan mendorong potensi usaha kegiatan penataan akses agar memiliki peningkatan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat.

Salah satu bentuk implementasi kegiatan reforma agraria di Solok Selatan adalah melakukan penataan akses terhadap lokasi-lokasi yang telah melalui tahap penataan aset di tahun sebelumnya.

Kegiatan ini dilaksanakan di Nagari (desa) Pakan Rabaa Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh sejak 2022 lalu secara bertahap dimana tahun ini akan masuk tahap ketiga.

Dalam pelaksanaannya, dilakukan pendampingan terhadap 200 KK dengan serangkaian kegiatan mulai dari sosialisasi dan pemetaan sosial terhadap sumber daya tanah masyarakat.

Dari proses ini didapat bahwa masyarakat memiliki potensi disektor produksi produk olahan makanan atau Usaha Mikro Kecil Menengah, seperti kacang atom, jagung goreng, serundeng pisang, keripik pisang, serundeng ubi dan lainnya. BIG

Facebook Comments Box