PT Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) atau Grand City Batang akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan mulai beroperasi pada Juli 2024.
Direktur Grand City Batang Ngurah Wirawan menjelaskan, kawasan seluas 4.300 hektare ini setelah diresmikan oleh Presiden Jokowi siap beroperasi pada Juli 2024.
“Kita mau diresmikan Presiden bulan depan, artinya ya bulan Juni diresmikan, bulan Juli operasi,” katanya di Jakarta, baru-baru ini.
Adapun yang dimaksud beroperasi adalah, dia menambahakn, pihaknya memastikan ketersediaan air bersih sudah ada, pengelolaan limbah, melakukan patroli kawasan hingga mengatur lalu lintas.
“Kata beroperasi itu adalah pabriknya jalan, karena percuma kita punya kawasan tapi pabriknya nggak jalan kan nggak operasi. Tugas saya support kebutuhan pabrik-pabrik,” ungkapnya.
Grand City Batang telah menyiapkan berbagai fasilitas agar para investor tertarik untuk menanamkan modalnya di kawasan industri tersebut.
Dari 4.300 hektare lahan yang tersedia, sudah tersedia jalan sepanjang 50 km di dalam area kawasan seluas 3.100 hektare.
“Kita punya pengolahan air bersih lengkap dengan pipa distribusi, pengolahan limbah, pengolahan sampah padat, pipa gas dari PGN kemudian jaringan listrik dari PLN, kemudian gerbang tolnya juga sudah siap diresmikan oleh Presiden juga bulan depan,” katanya.
Selain itu. patroli keamanan sudah ada, dormitory untuk karyawan 2.600 orang juga sudah tersedia, jadi sebenarnya kawasan itu tinggal dioperasikan dan pabrik-pabriknya mulai beroperasi.
Salah satu fasilitas yang sudah terbangun adalah Gedung Pengelola. Saat ini, sudah ada tiga investor yang menyewa ruangan di gedung tersebut, yaitu dari PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (Mandiri) dan PT Mlampamlapi Berkah Samiyan (Locarasa), yang ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Sewa Ruang Komersial Gedung Pengelola.
Penandatanganan tersebut dilakukan oleh Area Manager Pekalongan BSI Ficko Hardowiseto, Vice President Bank Mandiri Region VII/Jawa 2 Fatkhunnizham Asfihany, Direktur Utama Locarasa Ragil Imam Wibowo, dan Direktur Utama Grand Batang City Ngurah Wirawan.
Di sisi lain, Grand Batang City juga baru saja menandatangani Perjanjian Penggunaan Tanah Industri (PPTI) dengan SEG Solar, yaitu produsen photovoltaic asal Amerika Serikat.
Penandatanganan tersebut dilakukan oleh pendiri dan COO SEG Jun Zhuge dan Direktur Utama Grand Batang City Ngurah Wirawan.
Hingga saat ini, total investasi yang tertanam di Grand Batang City sekitar Rp12 triliun dan setiap tahun menjual tanah sekitar 150 hektare.
“Kalau di tempat kami, total investasi yang sudah eksisting sekitar Rp12 triliun. PMN (Penyertaan Modal Negara) pemerintah yang masuk sama APBN tuh sekitar Rp6 triliun. Jadi uang negara Republik Indonesia yang masuk ke tempat kami itu Rp6 triliun, tapi komitmen investasi yang sudah masuk tertanam itu Rp12 triliun, dua kali lipat,” tuturnya.
Sebagai informasi, Grand Batang City merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) dan sudah mulai konstruksi sejak tiga tahun lalu.
Saat ini, sudah ada berbagai investor yang masuk ke kawasan tersebut, seperti Cosmos Ink, Wavin Orbia, Window Shutters, Rumah Keramik, Unipack Plasindo, dan lainnya. BIG