Kesehatan

Pemkab Bogor Luncurkan Saung Inflasi untuk Jaga Stabilitas Pangan

×

Pemkab Bogor Luncurkan Saung Inflasi untuk Jaga Stabilitas Pangan

Sebarkan artikel ini
Peluncuran Saung Inflasi yang berlokasi di Kantor Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Bogor. (dok. jabarprov.go.id)

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor meluncurkan Saung Inflasi yang berlokasi di Kantor Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Bogor.

Saung inflasi ini dibangun bukti komitmen Pemkab Bogor dalam mengoptimalkan pengendalian inflasi di Kabupaten Bogor dan sebagai upaya menjaga stabilitas pangan terutama pangan beras.

Peluncuran Saung Inflasi ini dilakukan langsung oleh Penjabat (Pj) Bupati Bogor Bachril Bakri didampingi oleh Pj Ketua TP-PKK Kabupaten Bogor dan Plt. Kepala DKP Kabupaten Bogor.

Saung inflasi ini terdiri dari lima inflasi kios, yaitu satu di Kantor DKP Kabupaten Bogor dan lainnya tersebar di beberapa kecamatan.

Kios yang dikelola langsung oleh para Kelompok Tani adalah dua di Bojong Kulur Kecamatan Cileungsi dan satu di Kecamatan Ciomas, dan satu di Kecamatan Dramaga.

Bachril Bakri menyampaikan apresiasi dan rasa bangga atas terbangunnya saung inflasi yang merupakan inovasi yang cukup spektakuler, sehingga penanganan dan pengendalian inflasi ini dapat dilakukan secara terpadu melalui saung inflasi.

Pengendalian inflasi dan menjaga stabilitas pangan dapat dilakukan melalui saung inflasi melalui kios pangan dan urban farming

Di tempat yang sama, Plt Kepala DKP Kabupaten Bogor Bambang Setia Aji menjelaskan, ada lima kios pangan dalam program saung inflasi ini dengan tujuan untuk menjaga stabilitas pangan beras utamanya di Kabupaten Bogor ini.

Pada prinsipnya di kios pangan komoditas yang dijual tidak jauh berbeda dengan yang dijual melalui program Gerakan Pangan Murah (GPM).

Komoditasnya ada beras, bawang merah, gula, telur, dan lain sebagainya, dengan harga yang memang relatif lebih murah dari harga pasar.

“Kios atau saung invasi ini adalah reborn atau lahir kembali dari toko tani Indonesia, jadi memang sudah ada sebelumnya, hanya memang kita hidupkan lebih masif lagi,” tutur Plt Kadis DKP Kabupaten Bogor.

Sementara itu, di urban farming ini terdapat beragam benih, bibit, pupuk organik, ada polibag juga peralatan perkebunan dan ada budidaya maggot.

Dia menambahkan, terkait upaya pengendalian inflasi yang dilakukan Pemkab Bogor melalui Gerakan Pangan Murah (GPM) telah dilaksanakan sebanyak 56 kali.

Dengan total komoditas, beras sudah 245 ton, ayam 20 ton, daging ayam dan daging sapi 7 ton, minyak goreng 45 ton, gula pasir 30 ton, cabai 2 ton, dan bawang merah dan bawang putih kurang lebih 4 ton.

“Kami berharap dengan adanya saung inflasi ini kita dapat menjaga aksesibilitas pangan masyarakat yang berkualitas, aman, bergizi, seimbang dan terjangkau sehingga masyarakat dapat menikmati terhadap kualitas pangan yang baik,” tuturnya. BIG

Facebook Comments Box