Kemacetan lalu lintas merupakan bagian dari mudik lebaran yang tidak bisa dihindari. Terpenting bagaimana mengendalikan kemacetan itu, sehingga pemudik dapat sampai di tujuan dengan selamat.
Dari tahun ke tahun pasti ada perbaikan, tapi yang tidak bisa dihindari masih terjadi kecelakaan lalu lintas. Upaya menurunkan fatalitas kecelakaan yang diperlukan.
Mudik Lebaran tahun 2023 dibayangi kondisi cuaca yang kurang menguntungkan.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sudah menginfomasikan sekitar 15-19 Agustus 2023 akan ada ancaman siklon tropis 98S.
Lembaga tersebut memprakirakan cuaca ekstrem berpotensi terjadi di beberapa wilayah sepanjang arus mudik dan balik Lebaran 2023.
Hujan dengan intensitas lebat dengan sangat lebat diperkirakan terjadi di enam wilayah selama masa pergantian musim ini (Kompas, 10/4/2023).
Hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat berpotensi terjadi di enam wilayah pada 15-21 April 2023. Wilayah tersebut adalah Aceh, Sumatra Selatan, Jawa Barat, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, dan Papua.
Selain enam wilayahitu, daerah lainnya yang juga berpotensi dilanda hujan lebat di antaranya Kepulauan Bangka Belitung, Banten, Jabodetabek, Jawa Timur, Yogyakarta, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku, dan Papua Barat.
Selain itu, survei yang dilakukan Badan kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan, diperkirakan potensi pergarakan nasional pada Lebaran 2023 sebesar 45,8% dari jumlah penduduk atau sebanyak 123,8 juta orang. Separuh penduduk Indonesia akan melakukan pergerakan.
Alasan melakukan bepergian untuk mudik atau pulang kampung sebanyak 106 juta orang (85,9%). Sisanya 14,1% atau 17,8 juta orang melakukan aktivitas liburan dan lainnya.
Beberapa faktor yang memengaruhi untuk mudik ada alasan ekonomi/keuangan keluarga 31,02%, cuti bersama 12,76% dan tidak ada Covid-19 sebesar 12,6%.
Mengelola mobilitas 123 juta orang tidaklah mudah. Dari jumlah itu sebagian besar memilih memakai mobil pribadi 27,32 juta orang (22,0%) dan sepeda motor 25,13 juta orang (20,30%) sebagai moda favorit untuk mudik.
Minimnya layanan fasilitas transportasi umum di daerah membuat pemudik lebih memilih kendaraan pribadi daripada transportasi umum. Pasalnya, di kampung halaman masih dapat bermobilitas untuk silaturahmi, wisata dan jalan-jalan.
Banyaknya pemudik bersepeda motor ini, selain berpotensi menyebabkan kemacetan lalu lintas di ruas-ruas jalan non-tol, juga rentan terjadi kecelakaan lalu lintas.
Terlebih, tidak sedikit pemudik bersepeda motor membawa serta anak-anaknya, bahkan yang masih balita.
Keselamatan anak-anak sering kali terabaikan saat perjalanan mudik bersepeda motor. Melarang pemudik membawa anak-anak sudah harus dilarang hardsu terus didengungkan.
Seperti halnya di musim lebaran sebelumnya, setidaknya ada lima hal yang perlu dapat perhatian sungguh-sungguh dari pemerintah.
Pertama, pengaturan rest area di jalan tol. Kedua, pengelolaan atau manajemen Pelabuhan Penyeberangan Merak-Bakauheni.
Ketiga, keselamatan pemudik yang menggunakan sepeda motor sangat rentan kecelakaan lalu lintas. Keempat, Program Mudik Gratis, dan kelima manajemen jalur (jaringan jalan) yang akan digunakan untuk mudik.
Mudik Dimulai
Solusi mengantisipasi kemacetan lalu lintas saat puncak arus mudik, terutama perjalanan transportasi darat, dimulai.
Program mudik gratis dibuka, dan langsung diikuti dengan program angkutan sepeda motor gratis. Pengaturan jadwal operasional angkutan barang pun telah dirancang pemerintah.
Adanya mudik gratis mendorong pengurangan mudik dengan sepeda motor. Diharapkan juga mengurangi tingkat kecelakaan. Tahun 2023, Kementerian Perhubungan menyiapkan mengangkut pemudik dengan gratis untuk 75.792 penumpang dan 13.840 sepeda motor menggunakan bus, kereta api dan kapal laut.
Kementerian BUMN yang dikoordinir PT Jasa Raharja menyiapkan kuota mudik gratis untuk 65.603 penumpang, dengan rincian 46.523 penumpang diangkut dengan 1.009 bus, 15.658 penumpang diangkut dengan 30 rangkaian kereta api, dan 2.562 penumpang diangkut dengan tujuh kapal laut.
Program mudik gratis diharapkan dapat mengalihkan pemudik pengguna kendaraan roda dua ke moda angkutan yang lebih aman dan nyaman.
Tidak dapat dipungkiri, ada berbagai penyebab masih menjadi pertimbangan untuk memutuskan mudik dengan bersepeda motor. Aspek penghematan biaya dan kemudahan mobilitas di kampung halaman merupakan daya tarik penggunaan sepeda motor.
Di sisi lain, kesiapan prasarana jalan dengan infrastruktur jalan tol yang sudah operasional sepanjang 2.624 km. Sementara itu, jaringan jalan nasional yang telah siap sepanjang 47.602 km dengan tingkat kemantapan 91,8%.
Sejumlah jalan tol dioperasikan fungsional sepanjang 188,4 km dengan rincian 11 ruas di Pulau Jawa dan enam ruas di Pulau Sumatra.
Rekayasa lalu lintas dilakukan berupa jalur satu arah (one way), menambah ruas melawan arus (contraflow), hingga mekanisme ganjil genap.
Selain itu, sejumlah jalur tol fungsional akan dibuka saat antrean kendaraan mengular panjang dan semakin padat. Dilakukan Dynamic Massage System (DMS) untuk memperkirakan rakayasa lalu lintas yang akan diterapkan di jalan tol.
Penanganan lalu lintas kendaraan pada saat mudik jangan fokus perhatian di jalan tol, tapi jalan arteri juga harus dirawat dan diawasi.
Manajemen kapasitas dan manajemen waktu sudah dilakukan pemerintah. Tahun ini untuk mengurai penumpukan pemudik di pelabuhan penyeberangan, dioperasikan Pelabuhan Ciwandan (pemudik bersepeda motor dan truk) dan Pelabuhan Penyeberangan Merak (pemudik menggunakan mobil dan bus) untuk menyeberangkan pemudik ke Pulau Sumatra sebagai lokasi keberangkatan menyeberang tahun sebelumnya.
Selain itu, untuk kebutuhan energi, pemerintah sudah menjamin ketersediaan pasokan energi selama masa libur Ramadan dan Idulfitri 1444 Hijriah.
Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas bekerja sama dengan Pertamina dengan menyiagakan 114 terminal BBM, 7.491 SPBU, dan 68 Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU), sehingga kondisi stok BBM aman, baik bensin, solar (gasoil), minyak tanah (kerosene), maupun avtur (Kompas, 10/4/2023).
Airnav Indonesia memprediksi pergerakan pesawat pada Lebaran 2023 mengalami kenaikan 15% dibandingkan dengan tahun lalu (Kompas, 10/4/2023).
Berdasarkan data Airnav 8 April 2023, total pergerakan pesawat dengan pengamatan di 150 lokasi sebanyak 3.318 pergerakan dibandingkan dengan 2022 peningkatannya mencapai 57%.
Sementara untuk Bandara Soekarno-Hatta, data terakhir Airnav Indonesia menyatakan, terdapat 755 pergerakan pesawat dengan 569 penerbangan domestik dan 186 penerbangan internasional
Tips KNKT
Komite Nasional Keselamatan Transportasi memberikan 10 tips selamat berkendara saat berpuasa, yaitu istirahat yang cukup, hindari makanan yang bisa menyebabkan kantuk, patuhi batas kecepatan kendaraan, dan jaga jarak aman dengan kendaraan lain.
Selain itu, perbanyak istirahat jika kehilanagan konsentrasi, perhatikan tekanan angin pada ban kendaraan, sabar dan patuhi aturan lalu lintas, pahami rute perjalanan sebelum berkendara, cermat gunakan aplikasi navigasi untuk hindari jalur alternatif berbahaya, hindari membawa penumpang, serta barang berlebihan.
Kemudian, tips selamat berkendara motor saat malam hari, yaitu pastikan tubuh anda dalam kondisi fit dengan cukup istirahat dan tidur, hindari membawa penumpang dan barang berlebihan, hindari penggunaan kecepatan berlebihan (maksimum 50 km/jam).
Jadi, sulit dikendalikan, gunakan safety gear dengan warna terang dan reflector, pastikan sistem penerangan dan pengereman berfungsi dengan baik, jaga jarak aman dengan pengendara motor lainnya, hindari memilih jalur yang sepi dan minim marka jalan, berhentilah jika merasa lelah di tempat yang aman setiap dua jam perjalanan.
Pemerintah sudah menyiapkan dengan segala kemampuannya, sedangkan sebagai pemudik juga harus benar-benar menyiapkan diri untuk mudik dengan persiapan yang matang.
Jangan sampai fasilitas yang sudah disiapkan tidak dimanfaatkan dengan baik. Semoga mudik kali ini mengasyikkan dan memberikan kesan kebaikan. (Djoko Setijowarno, Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata dan Wakil Ketua Bidang Pemberdayaan dan Penguatan Wilayah MTI Pusat)