Dandim 0803 Madiun Letkol Kav Widhi Bayu Sudibyo mengatakan, wilayah Kota Madiun, Jawa Timur memerlukan sebanyak 17 dapur umum untuk mendukung program makan siang bergizi gratis dari pemerintah sebagai upaya penyediaan makanan sehat, utamanya anak-anak usia sekolah.
Menurutnya saat ini di Kota Madiun baru terdapat satu dapur umum yang menjadi Sentra Penyediaan Bahan Gizi (SPBG).
Satu dapur ditarget menyediakan paket untuk 3.025 siswa yang terbagi di 23 sekolah.
“Sesuai data, total siswa di Kota Madiun yang menjadi sasaran program makan bergizi gratis mencapai 51.000 anak, sehingga masih memerlukan 16 dapur lagi,” ujar Letkol Kav Widhi di Madiun.
Kodim 0803 Madiun mendukung program makan bergizi gratis yang digagas oleh pemerintah pusat, bahkan telah melakukan uji coba makan bergizi gratis di SDN 02 Nambangan Lor dan TK Kartika IX-31 501.
“Uji coba makan bergizi gratis serentak di wilayah Kodam V Brawijaya. Uji coba tersebut sifatnya untuk melatih unsur tenaga kerja yang berada di bawah satuan pelayanan pemenuhan gizi, di Kota Madiun khususnya,” ungkapnya.
Selain itu, uji coba dilakukan sebagai bentuk monitor dan evaluasi terkait kesiapan seluruh anggota dalam melaksanakan program makan bergizi gratis.
Sesuai rencana uji coba akan kembali dilaksanakan hingga seluruh persiapan berjalan lancar menjelang pelaksanaan program tersebut secara resmi awal tahun 2025.
“Untuk tenaga kerja, kami rekrut masyarakat di sekitar SPBG guna memudahkan akomodasi dan distribusi nantinya,” jelasnya.
Sebagai informasi, pemerintah berkomitmen untuk mengatasi masalah gizi sebagai langkah dasar menciptakan generasi penerus yang kuat dan berpotensi menjadi pilar kemajuan bangsa, guna mewujudkan cita – cita Indonesia Emas 2045.
Adapun, salah satu program Quick Wins yang penting untuk mewujudkan Asta Cita ke-4 adalah memberi makanan bergizi sehat di sekolah dan pesantren serta bantuan gizi untuk balita dan ibu hamil.
Kegiatan itu di antaranya melalui program makan bergizi gratis oleh Badan Gizi Nasional (BGN) yang dimulai pada Januari 2025.
Agar berjalan efektif, lanjutnya, program tersebut harus berkolaborasi dengan berbagai pihak dan pemangku kepentingan.
Salah satunya melibatkan instansi seperti TNI dan Polri yang sudah dikenal memiliki jaringan dekat dengan masyarakat di daerah – daerah terpencil, yang bisa dimanfaatkan untuk mendistribusikan makanan bergizi.
Saat ini, program makan bergizi gratis memasuki masa uji coba oleh Badan Gizi Nasional yang dilaksanakan di 80 titik di seluruh Indonesia.
Dengan kolaborasi lintas sektor diharapkan program pemerintahan Prabowo dan Gibran tersebut dapat meningkatkan kualitas gizi masyarakat, mengentaskan kemiskinan gizi, serta mencegah stunting. BIG
