Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) mendukung penuh upaya Perum Bulog dalam melakukan penyerapan gabah dan beras dari petani di wilayahnya, termasuk mendorong kerja sama dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Jateng Agro Berdikari (JTAB).
Gubernur Jateng Ahmad Luthfi menjelaskan, kerja sama itu sebagai upaya penetrasi penyerapan gabah dan beras dari petani di wilayah tersebut.
“Perum Bulog bisa kerja sama dengan BUMD untuk penetrasi harga, kami punya PT Jateng Agro Berdikari. Jateng punya hasil panen luar biasa,” katanya.
Hal tersebut disampaikan saat Rapat Koordinasi Optimalisasi Penyerapan Gabah dan Beras Dalam Negeri Tahun 2025 Provinsi Jateng bersama Perum Bulog di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Semarang.
Menurutnya, kerja sama itu penting dilakukan guna optimalisasi dan penetrasi penyerapan gabah, serta beras dari para petani.
“Tadi ada MoU antara Bulog dengan para mitra untuk penetrasi harga pembelian gabah, beras dan lain sebagainya. Ini selaras dengan arahan Presiden untuk swasembada pangan. Pemerintah provinsi akan mensuport kegiatan ini,” ungkapnya.
Gubernur Luthfi menegaskan bahwa komitmen dukungan tersebut juga dalam upaya mengejar target serapan gabah dan beras dari Bulog untuk cadangan pangan nasional.
Dia menuturkan, persediaan pangan di Jateng aman hingga April 2025, termasuk saat pengecekan harga dan stok di sejumlah pasar – pasar harganya masih relatif stabil.
Sementara itu, Direktur Utama Perum Bulog Novi Helmy Prasetya mengatakan bahwa Bulog ditargetkan untuk menyediakan cadangan gabah dan beras sebanyak 3 juta ton sampai dengan April 2025.
“Kami mendapatkan suport dan dorongan dari Forkopimda di Jateng. Untuk Jateng serapan sampai April nanti sekitar 363.000 ton setara beras,” tuturnya.
Dalam rakor tersebut, juga dilakukan penandatanganan kerja sama antara Perum Bulog Kanwil Jateng dan DIY dengan mitra pengadaan pangan Bulog.
Setidaknya ada 313 mitra Bulog yang hadir, baik secara luring dan daring dari berbagai daerah di Jateng. BIG