Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim membuka kegiatan konsultasi publik Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025 – 2029 dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2026 di Paseban Sri Baduga, Balai Kota Bogor, baru – baru ini.
Dalam kesempatan tersebut, dia menyampaikan gambaran umum pembangunan Kota Bogor ke depan.
Pembangunan yang dilakukan mencakup bidang kesehatan, pendidikan, transportasi, penganggaran dan berbagai sektor lain yang tetap berpedoman pada tiga identitas Kota Bogor, yakni Green City, Smart City dan Heritage City.
Diharapkan, pembangunan ini dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat Kota Bogor, serta berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi.
“Pembangunan itu tidak hanya infrastruktur, tetapi juga pembangunan manusianya. Kedua aspek ini harus terpadu untuk memastikan bahwabkomitmen membangun Kota Bogor menjadi lebih baik tetap terjaga sebagai
satu kesatuan,” katanya.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kota Bogor Rudy Mashudi melaporkan, konsultasi publik ini bertujuan untuk menyusun RKPD 2026, sekaligus mengharmonisasikan dan menyinkronkan RPJMD 2025-2029 dengan visi, serta misi kepala daerah.
Konsep RPJMD adalah menerjemahkan visi dan misi yang telah ditetapkan oleh Wali Kota terpilih, yaitu Bogor Beres dan Bogor Maju, yang akan dijabarkan dalam empat misi utama.
Misi ini kemudian diurai menjadi tujuan, sasaran, arah kebijakan, program, serta kegiatan yang akan berdampak pada pembangunan Kota Bogor dalam lima tahun ke depan.
Bapperida telah mengadakan 13 konsultasi tematik sejak Januari untuk menyerap aspirasi masyarakat dan memastikan bahwa hal – hal penting yang mungkin terlewat dari perspektif pemerintahan dapat ditampung dalam perencanaan.
Rudy berharap, konsultasi publik ini dapat menjadi forum konfirmasi sebelum dokumen perencanaan pembangunan disempurnakan.
Turut hadir Wakil Wali Kota Bogor Jenal Mutaqin, Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor Hanafi dan perwakilan dari Bappeda Provinsi Jawa Barat. BIG