Berita Utama

Sekda Jabar Gandeng 23 Camat di Kabupaten Bekasi Entaskan Pengangguran

×

Sekda Jabar Gandeng 23 Camat di Kabupaten Bekasi Entaskan Pengangguran

Sebarkan artikel ini
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman saat pertemuan di Kawasan Industri MM2100, Blok C, Kabupaten Bekasi. (dok. bekasikota.go.id)

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) Herman Suryatman, menggandeng 23 camat dan lebih dari 60 perusahaan di Kabupaten Bekasi untuk mendukung uji coba implementasi platform digital ketenagakerjaan Jawa Barat.

Menurutnya, platform ini dirancang untuk mempertemukan pencari kerja, perusahaan dan lembaga pelatihan kerja secara efisien, transparan, serta mudah diakses.

“Para camat saya minta untuk mengedukasi para pencari kerja di wilayahnya agar memanfaatkan platform ini secara aktif,” ujar Herman saat pertemuan di Kawasan Industri MM2100, Blok C, Kabupaten Bekasi.

Melalui platform Loker Jawa Barat yang dapat diakses di loker.jabarprov.go.id, pencari kerja dapat memantau berbagai lowongan kerja dan pelatihan yang sesuai dengan minat serta keahlian melalui fitur Dashboard Loker dan Pelatihan.

Sementara itu, perusahaan dapat mengunggah lowongan kerja dan meninjau data pencari kerja melalui Dashboard Perusahaan.

Platform ini juga terintegrasi dengan sistem SiapKerja milik Kementerian Ketenagakerjaan (kemnaker), memungkinkan pencari kerja untuk login menggunakan akun yang sama dan mengakses layanan ketenagakerjaan secara nasional.

“Camat diminta menggerakkan pemuda pencari kerja di wilayah masing-masing untuk segera mengisi data di platform ini. Harus by name, by address dan ditindaklanjuti jika ada konfirmasi dari perusahaan,” tegas Herman.

Dalam kesempatan tersebut, dia juga menyoroti praktik percaloan lapangan kerja yang masih marak terjadi dan meminta para camat dan perwakilan perusahaan agar bekerja sama memberantas praktik ilegal tersebut.

“Calo kerja ini sudah jadi momok bagi pencari kerja. Banyak dari mereka yang dimintai pungutan jutaan rupiah untuk mendapatkan pekerjaan. Ini harus kita hentikan,” tegasnya.

Herman menekankan pentingnya integritas dan keterbukaan perusahaan dalam proses rekrutmen.

“Jangan kucing – kucingan. Perekrutan harus adil dan transparan agar kualitas tenaga kerja dan produktivitas perusahaan tetap terjaga,” ungkapnya.

Melalui sistem digital ini, pencocokan kebutuhan perusahaan dan keahlian pencari kerja akan dibantu oleh algoritma.

Herman berharap perusahaan dapat langsung mengundang kandidat potensial untuk seleksi dan penempatan kerja.

Dia menambahkan, komitmen Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar dalam memfasilitasi pelatihan kerja yang sesuai dengan kebutuhan industri.

Selain sektor formal, pihaknya juga mendorong pencari kerja untuk mengembangkan kewirausahaan agar memiliki alternatif penghasilan.

Ke depan, Pemprov Jabar akan melakukan pengecekan berkala terhadap perusahaan yang telah mengunggah data di platform dengan tujuan untuk memastikan proses rekrutmen berjalan efektif dan tepat sasaran.

“Kami akan cek apakah data lowongan sudah diunggah, apakah proses seleksi sudah berjalan, hingga apakah pencari kerja sudah ditempatkan. Kalau belum, akan kami fasilitasi, baik lewat platform digital maupun secara langsung,” katanya.

Herman menyampaikan bahwa penurunan angka pengangguran juga ditopang oleh pertumbuhan ekonomi yang kuat.

Untuk itu, Pemprov Jabar terus mendorong pertumbuhan dari sisi belanja pemerintah (government spending), konsumsi rumah tangga hingga peningkatan investasi dan ekspor.

“Investasi, baik dari dalam maupun luar negeri, terus kami pacu. Jawa Barat selama ini menjadi yang terbaik secara nasional dan itu akan kami pertahankan,” ujarnya.

Di sisi lain, Pemprov Jabar juga berupaya memperbesar kue pembangunan agar penciptaan lapangan kerja meningkat secara alami.

“Kami tidak bisa hanya mengandalkan satu cara. Maka strategi jangka pendek, menengah dan panjang kami jalankan paralel, demi mengatasi pengangguran yang masih tinggi di Jawa Barat,” tutur Herman. BIG

Facebook Comments Box