RegionalSUMATRA Magz

BNPB Himbau Tingkatkan Kesiapsiagaan Bencana di Padang Panjang

×

BNPB Himbau Tingkatkan Kesiapsiagaan Bencana di Padang Panjang

Sebarkan artikel ini
Saat peresmian jalan dan jembatan pascabencana di Kecamatan Padang Panjang, Kota Padang Panjang. (dok. bnpb)

Selain memiliki sumber daya alam yang sangat indah, Sumatra Barat juga memiliki potensi bencana yang sangat lengkap.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto menitipkan pesan kepada seluruh masyarakat Minang agar meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana dan selalu menjaga alam.

Hal tersebut disampaikan saat meresmikan dua infrastruktur vital yang sebelumnya rusak akibat bencana banjir bandang atau galodo di Kota Padang Panjang, Provinsi Sumatra Barat, baru – baru ini.

Infrastruktur pertama yang diresmikan adalah Jalan Lubuk Mata Kucing di Kelurahan Pasar Usang, Kecamatan Padang Panjang.

Jalan ini merupakan akses utama warga yang menghubungkan Kabupaten Tanah Datar dan Kota Padang Panjang.

Infrastruktur lainnya adalah Jembatan Tanah Bato di Kelurahan Ganting, Kecamatan Padang Panjang.

Kedua objek tersebut dibangun menggunakan Dana Siap Pakai (DSP) BNPN dengan rincian anggaran Rp7,4 miliar untuk Jalan Lubuk Mata Kucing dan Rp1,9 miliar untuk Jembatan Tanah Bato.

Seperti diketahui, tahun 2023 hingga tahun 2024 merupakan tahun yang berat bagi Sumatra Barat karena dipenuhi dengan rentetan kejadian bencana masif yang menimbulkan korban jiwa.

Dimulai pada Desember 2023, Gunung Marapi mengalami erupsi signifikan yang melontarkan material vulkanik dalam jumlah besar, menutupi lereng dan aliran sungai dengan endapan abu dan batuan.

BNPB mencatat terdapat 23 orang meninggal dunia akibat erupsi Gunung Marapi ini.

Lalu di awal Maret 2024, wilayah Sumatra Barat dilanda banjir bandang akibat curah hujan ekstrem.

Bencana tersebut melanda sebagian besar daerah dan mengakibatkan 28 orang meninggal dunia dan 4 orang dinyatakan hilang.

Belum selesai duka itu, pada 11 – 12 Mei 2024 terjadi banjir lahar dingin yang sangat destruktif.

Aliran lahar membawa lumpur, batu, kayu dan material vulkanik ke sungai – sungai hilir.

Akibatnya, infrastruktur hancur, pemukiman rusak dan menewaskan 63 orang.

Peristiwa bencana tersebut tidak hanya menorehkan duka mendalam namun juga melumpuhkan aktivitas warga.

Dengan diresmikannya jembatan dan jalan di Kota Padang Panjang ini, Suharyanto berharap aktivitas sosial dan perekonomian masyarakat sekitar kembali seperti sedia kala.

“Hari ini kita meresmikan kembali Jembatan Tanah Bato dan Jalan Lubuk Mata Kucing yang menjadi jalur vital bagi mobilitas masyarakat dan ekonomi di Padang Panjang. Pembangunan kembali infrastruktur ini adalah bukti nyata semangat bangkit dan pulih bersama,” jelasnya.

Selain itu, Suharyanto juga mengajak masyarakat untuk menjaga insfrastruktur yang telah dibangun dan memelihara tata ruang dan lingkungan sehingga terhindar dari bencana di masa yang akan datang.

“Saya juga mengajak kita semua untuk tidak hanya memulihkan dan memelihara infrastruktur fisik, tetapi juga membangun sistem peringatan dini, edukasi masyarakat, serta tata ruang yang aman bencana,” tuturnya.

Hadir dalam peresmian ini, Wakil Gubernur Sumatra Barat Vasko Ruseimy, Wali Kota Padang Panjang Hendri Arnis, Bupati Padang Pariaman John Kenedy Aziz, Bupati Pesisir Selatan Hendrajoni, Bupati Dharmasraya Annisa Suci Ramadhani, Forkompinda Provinsi Sumatra Barat, dan Kota Padang Panjang, serta masyarakat sekitar Kota Padang Panjang. BIG

Facebook Comments Box