Provinsi Jawa (Jatim) Timur mencatatkan capaian tertinggi dalam perolehan prestasi nasional bidang pendidikan selama tahun 2024 dengan total 5.098 medali dari berbagai jenjang pendidikan.
Data resmi Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui laman simt.kemendikdasmen.go.id itu menempatkan Jatim sebagai provinsi dengan prestasi siswa terbanyak secara nasional.
Selanjutnya, Provinsi Jawa Tengah (Jatim) di peringkat kedua dengan 4.553 medali, lalu DKI Jakarta (3.796 medali), Daerah Istimewa Yogyakarta (3.371 medali), dan Jawa Barat (2.886 medali).
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi atas capaian tersebut dan menyebut keberhasilan itu merupakan hasil pembinaan yang konsisten dan kolaboratif antara sekolah, guru, orang tua, serta pemerintah daerah.
“Anak – anak kita luar biasa. Mereka menunjukkan semangat tinggi untuk terus berprestasi dan membawa nama baik Jawa Timur. Kita sedang menyiapkan mereka menjadi talenta kompetitif di tingkat nasional bahkan global,” ujarnyasaat misi dagang di Nusa Tenggara Barat (NTB).
Khofifah menambahkan, keunggulan Jatim tidak hanya terlihat dari jumlah medali, namun juga dari konsistensi prestasi dalam berbagai ajang nasional.
Pada ajang Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2024 Jatim meraih 56 medali, terdiri atas 13 emas, 22 perak dan 21 perunggu.
Provinsi Jatim juga mempertahankan gelar Juara Umum Lomba Kompetensi Siswa Nasional (LKSN) jenjang SMK 2024 dengan perolehan 15 emas, 10 perak, 4 perunggu, dan 8 Medallion for Excellence (MoE).
Pada Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) 2024 Jatim kembali menjadi juara umum dengan total 23 medali, yaitu 2 emas, 3 perak, dan 5 perunggu dari siswa SMA, serta 3 emas, 4 perak, dan 7 perunggu dari siswa SMP/MTs.
“Prestasi anak – anak kita ini patut diapresiasi. Semoga ini menjadi motivasi bagi siswa lainnya untuk terus mengembangkan potensi terbaik,” ungkapnya.
Selain itu, Khofifah menambahkan, saat ini Provinsi Jatim tengah menyiapkan delegasi terbaik untuk mengikuti ajang – ajang nasional, seperti Festival Lomba Seni dan Sastra Siswa Nasional (FLS2N).
Selain itu, Lomba Debat Bahasa Indonesia (LDBI), Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN), Festival Inovasi dan Kewirausahaan Siswa Indonesia (FIKSI), Gala Siswa Indonesia (GSI), dan LKS Dikmen tingkat nasional.
Khofifah menyambut baik inisiatif Kemendikdasmen yang telah membangun sistem kurasi prestasi nasional di bidang akademik dan nonakademik.
Sistem ini dinilainya mampu membantu analisis dan pemetaan potensi siswa secara lebih akurat.
“Dengan indikator yang jelas, kita dapat mengidentifikasi kekuatan siswa dan mengembangkannya lebih lanjut. Ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus memberikan pendidikan terbaik dan berkualitas,” jelasnya.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Jatim Aries Agung Paewai mengatakan, pembinaan terhadap siswa berprestasi dilakukan secara menyeluruh melalui Training Center (TC) menjelang kompetisi tingkat nasional.
“Saat ini kami fokus pada TC untuk LKS Dikmen. Pembinaan meliputi peningkatan keterampilan teknis dan kesiapan psikologis siswa agar lebih percaya diri saat berlaga,” ungkapnya.
Dia menambahkan, keberhasilan ini memperkuat posisi Jatim sebagai barometer pendidikan nasional, yang unggul tidak hanya dari sisi kuantitas, tetapi juga kualitas dan kesinambungan prestasi.
“Jawa Timur akan terus menjaga ritme dan komitmen ini untuk mencetak generasi muda yang unggul dan siap bersaing di level dunia,” tuturnya. BIG