Kesehatan

Pemprov Jateng Alokasikan Hampir Rp23 Miliar untuk Biayai 6.470 Penghuni 57 Panti

×

Pemprov Jateng Alokasikan Hampir Rp23 Miliar untuk Biayai 6.470 Penghuni 57 Panti

Sebarkan artikel ini
Gubernur Jateng Ahmad Luthfi saat meninjau Panti Sensorik Netra Penganthi di Kabupaten Temanggung. (dok. jatengprov.go.id)

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) mengalokasikan anggaran hampir Rp23 miliar pada tahun 2025, untuk membiayai sekitar 6.470 penghuni 57 panti, yang berada di bawah naunganya.

Hal itu disampaikan Gubernur Jateng Ahmad Luthfi saat meninjau Panti Sensorik Netra Penganthi di Kabupaten Temanggung, baru – baru ini.

Khusus di Panti Penganthi, jumlah penghuni sekitar 62 orang, terdiri atas 50 laki – laki dan 12 perempuan, dengan rincian 43 orang penyandang total blind dan 19 orang low vision.

“Saya pingin, termasuk dari dinas, cari sebanyak-banyaknya masyarakat Indonesia yang membutuhkan, untuk dimasukkan ke panti kita. Hadirnya negara diperlukan bagi anak – anak atau masyarakat yang memiliki kekurangan,” katanya.

Di panti tersebut, lanjut Luthfi, para difabel akan diberikan pelatihan-pelatihan untuk menunjang kemandirian. Setidaknya, pelatihan yang membuat para difabel bisa mandiri.

Misalnya, dilatih berjalan menggunakan tongkat, diajari berbagai keterampilan, seperti membuat kerajinan, memijat, bahkan berkesenian.

“Mereka harus siap pakai. Minimal bisa mandiri. Bisa mengurus dirinya sendiri, tidak membebankan keluarganya, tidak membebankan masyarakat, juga memiliki semangat hidup,” jelanya.

Luthfi menyatakan, kunjungannya itu untuk melihat aktivitas dan fasilitas yang ada di Panti Penganthi, bahkan masih ada beberapa yang perlu ditingkatkan, tetapi para penghuni senang tinggal di panti.

“Penghuni panti sudah saya wawancarai, mereka senang kemudian mereka bangga, mereka dihargai, terus mereka merasa hadirnya negara ada, dan ini merupakan suatu keluarga besar, yang panti – panti di Jawa Tengah betul – betul kita openi,” ungkanya.

Dia ingin melihat dan memastikan pelayanan dan pembinaan kepada disabilitas netra, berjalan baik.

Usai dari ruang praktik memijat, Luthfi kemudian berlanjut menyapa penghuni lain, di antaranya penghuni yang sedang belajar membaca dan mengaji menggunakan alat bantu Braile.

Di ruangan itu, Gubernur sempat berdialog dengan Arista (21) asal Magelang, yang juga merasa senang dapat tinggal di Panti Penganthi dan mendapatkan banyak pelajaran.

“Terima kasih Pak Gubernur sudah datang ke sini, sudah jenguk kita – kita yang punya kekurangan maupun kelebihan. Kita punya kekurangan. Kekurangan itu bukan buat patokan untuk menyerah, melainkan untuk bangkit,” kata Arista. BIG

Facebook Comments Box