JATENG MagzRegional

Dubes Inggris untuk Indonesia – Timor Leste dan Gubernur Jateng Bahas EBT

×

Dubes Inggris untuk Indonesia – Timor Leste dan Gubernur Jateng Bahas EBT

Sebarkan artikel ini
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi bertemu Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Dominic Jermey di Hotel Bidakara Jakarta. (dok. jatengprov.go.id)

Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ahmad Luthfi menggelar pertemuan dengan Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Dominic Jermey di Hotel Bidakara Jakarta, belum lama ini.

Pertemuan itu dilakukan usai kegiatan Central Java Investment Business Forum (CJIBF) di hotel tersebut.

Dalam pertemuan itu, Jateng dan Inggris menjajaki kerja sama sejumlah bidang di antaranya pengolahan sampah Energi Baru Terbarukan (EBT), ketahanan pangan, ekonomi dan investasi, pendidikan, serta keamanan siber.

“Kami ingin tahu komposisi soal sampah dan model bisnisnya seperti apa. Dan secara umum ingin mengetahui potensi dan program bapak gubenur kedepannya,” kata Dominic.

Selain pengelolaan sampah, lanjutnya, juga ingin bekerja sama dalam hal keamanan digital bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

“Tujuannya untuk meningkatkan perlindungan digital dan daya saing UMKM di pasar global,” ungkapnya.

Bentuknya, katanya, berupa penyediaan modul dan asistensi pembelajaran daring (e-learning) terkait keamanan siber.

Modul tersebut dirancang ramah pengguna untuk diaplikasikan pada platform e-commerce milik pelaku usaha kecil dan menengah di Jateng.

Tawaran kerja sama berikutnya adalah beasiswa dan pendidikan S2 bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng, pada berbagai universitas di Inggris.

Tawaran itu meliputi pemenuhan persyaratan akademik dan Bahasa Inggris, adaptasi sistem pendidikan dan budaya Inggris, serta peningkatan kemampuan riset dan akademik ASN.

Dominic juga menawarkan, promosi investasi Jateng di Forum Inggris, sekaligus memberikan undangan bagi Jateng untuk mengikuti berbagai event bisnis yang diselenggarakan oleh Kedubes Inggris di Jakarta.

Forum seperti Business Meeting menjadi wadah pertemuan dengan investor Inggris.

Berikutnya, potensi kerja sama di sektor energi baru terbarukan, agroindustri, industri makanan hingga wisata berkelanjutan.

Adapun tawaran lainnya adalah Dubes Inggris ingin menyelaraskan program dengan arah pembangunan Jateng, di antaranya di bidang infrastruktur, transformasi digital, industrialisasi atau peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM).

Untuk menindaklanjuti kerja sama ini, Dominic bersama tim dari Kedutaan Inggris akan bertemu jajaran pimpinan Pemprov Jateng di Kota Semarang pada Oktober 2025. “Saya dan tim akan ke Semarang Oktober.”

Gubernur Jateng menyambut baik rencana tersebut, bahkan dia meminta dilakukan pembahasan terlebih dahulu, sehingga saat pertemuan nanti sudah ada titik temu perihal apa saja yang akan dikerjasamakan.

Dalam kesempatan itu, Luthfi menjawab mengenai persoalan sampah di Jateng yang jumlah sampahnya bervariasi dan berkisar 100 ton per hari di tingkat kabupaten.

Sementara itu, di perkotaan, seperti Semarang dan Solo bisa mencapai 1.000 ton.

Pengelolaan sampah 100 ton hingga 200 ton per hari, bisa menggunakan sistem Refuse Derived Fuel (RDF), tetapi hal serupa tak bisa di wilayah yang menghasilkan sampah 1.000 ton per hari.

Nah, nanti dikelola, ditentukan oleh Satgas. Investor juga. Apakah misal tiga daerah dijadikan satu atau bersifat mandiri kewilayahan,” ungkap Luthfi.

Wagub Jateng Taj Yasin, mendorong kerja sama di bidang kesehatan. Salah satunya, peningkatan jumlah maupun kualitas tenaga medis.

“Saat ini, Pemprov Jateng sedang mendekatkan layanan kesehatan di desa-desa. Jadi butuh dokter – dokter spesialis,” tuturnya. BIG

Facebook Comments Box