Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar melalui Dinas Pertanian bersama Tim TPID yang terdiri dari unsur Bagian Ekonomi Setda Kota Denpasar, Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan, Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik, beserta Perusda turut hadir melaksanakan panen bawang merah di Subak Buaji Munduk Paksala.
Kepala Dinas Pertanian Kota Denpasar A.A. Gde Bayu Brahmasta menjelaskan, panen bawang merah kali ini merupakan hasil Kegiatan Pengembangan Bawang Merah di Kota Denpasar tahun 2025 yang ditanam di area sekitar 4 hektar.
“Telah terbukti mampu menghasilkan panen yang menggembirakan dan merupakan bagian dari strategi pengendalian inflasi dan penguatan ketahanan pangan daerah,” ujarnya.
Adapun skema penghitungan panen kali ini berdasarkan metode ubinan 2,5 meter x 2,5 meter (6,25 m2), maka didapatkan berat ubinan sebesar 25,56 kg yang jika dikonversi, produktivitas lahan sebesar 282,93 kw/hektare.
Pada lahan seluas 3 are yang dipanen kali ini, petani sudah mampu mendapakan produksi bawang merah sebesar 678 kg bawang merah basah tanpa daun.
Tentu hasil tersebut sangat diapresiasi mengingat harga bawang merah saat ini yang cukup tinggi, petani tersebut mampu membawa pulang pendapatan kotor kurang lebih sebesar Rp23.750.000, untuk masa tanam dua bulan.
“Untuk di Subak Buaji pengembangan bawang merah tahun ini seluas 1,5 hektare dari total pengembangan seluas 4 hektare yang tersebar di Subak lainnya diantaranya Subak Sidakarya seluas 1 hektare, Subak Anggabaya 0,25 hektare, Subak Umalayu 0,5 hektare dan Subak Pakel I seluas 0,25 hektare,” tuturnya.
Bayu menekankan pentingnya peningkatan dan perluasan pengembangan budidaya bawang merah di Kota Denpasar, karena komoditas bawang merah menjadi salah satu faktor pemicu inflasi, dengan memfasilitasi bantuan maupun peningkatan keterampilan petani dalam melaksanakan budidaya bawang merah.
“Kami sangat mengapresiasi kerja keras petani di Subak Buaji. Panen hari ini adalah bukti bahwa kolaborasi antara pemerintah dan petani diharapkan mampu untuk menekan angka inflasi,” ujarnya.
Dalam program ini, petani didampingi secara teknis sejak awal proses tanam dan mendapat dukungan sarana produksi, seperti benih unggul, pupuk dan obat – obatan.
Panen yang dilakukan saat ini diharapkan dapat membantu menstabilkan pasokan bawang merah.
Sejak tiga tahun terakhir dari tahun 2022 – 2024, produksi bawang merah kegiatan pengembangan bawang merah oleh Dinas Pertanian Kota Denpasar telah mencapai 197 ton di lahan seluas 13 hektare.
“Keberhasilan panen ini juga dapat memberikan contoh kepada petani yang lainnya untuk dapat memperluas pengembangan areal tanam bawang merah pada tahun tahun berikutnya,” tutur Bayu.
Pada saat ini petani bawang mendapatkan hasil yang baik sekitar Rp30.000 hingga Rp35.000 per kg umbi basah tanpa daun pada tingkat petani dan sudah menguntungkan di tingkat petani. BIG