Bank milik pemerintah daerah, PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali saat ini melayani transaksi digital menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di Jepang, karena mampu menyelaraskan infrastruktur sistem pembayaran kedua negara.
“Penyiapan infrastruktur digital sudah memadai dan telah melalui asesmen oleh Bank Indonesia,” kata Direktur Bisnis Bank BPD Bali I Nyoman Sumanaya di sela pekan QRIS Nasional 2025 di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Denpasar, Bali.
Peluncuran QRIS Lintas Negara Indonesia – Jepang dilaksanakan kantor pusat Bank Indonesia di Jakarta bertepatan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI).
Bank pelat merah asal Bali ini menjadi bank daerah satu – satunya pada level BPD yang mengakomodasi sistem pembayaran QRIS lintas negara itu.
Jepang menjadi negara keempat yang difasilitasi bank milik pemerintah daerah di Pulau Dewata tersebut untuk transaksi QRIS, setelah sebelumnya Malaysia, Singapura dan Thailand.
Pada tahap awal transaksi QRIS di Jepang, baru bisa digunakan oleh Warga Negara Indonesia (WNI) yang berkunjung di negeri matahari terbit ini.
Pemanfaatan transaksi kode QR bagi turis asal Jepang di Indonesia sedang dalam tahap penjajakan oleh Bank Indonesia dengan bank sentral di Jepang.
Sementara itu, potensi pemanfaatan transaksi digital berbasis kode batang di negeri sakura itu dinilai cukup besar, karena banyaknya WNI yang melakukan perjalanan wisata di negara tersebut.
Diperkirakan jumlah wisatawan asal Indonesia di Jepang mencapai sekitar 500.000 orang rata – rata per tahun.
Dalam waktu dekat pihaknya juga siap melakukan uji coba QRIS lintas negara merambah Tiongkok yang saat ini diinisiasi oleh bank sentral Indonesia dengan otoritas di negara itu. “Kami akan diikutkan di Tiongkok dan kami siap infrastrukturnya.”
Menurut data Bank Indoensia Bali, di Pulau Dewata, nominal transaksi QRIS lintas negara pada Mei 2025 tumbuh sebesar 41% dibandingkan dengan April 2025, sedangkan secara bulanan volume transaksi juga tumbuh sebesar 32% pada Mei 2025.
Sumanaya mengharapkan kehadiran QRIS lintas negara itu mendongkrak perdagangan dan sektor pariwisata khususnya dari Usaha Menengah, Kecil dan Mikro (UMKM) di tanah air.
Selain itu, dia menambahkan, untuk memperkuat stabilitas makroekonomi melalui penggunaan mata uang lokal dalam transaksi bilateral antarnegara. BIG