Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten menggelar Gerakan Pangan Murah yang hadir secara serentak di 58 kecamatan.
Gubernur Banten Andra Soni mengatakan, Gerakan Pangan Murah menyediakan kebutuhan pokok dengan harga murah untuk membantu masyarakat memenuhi kebutuhan sehari – hari.
Hal itu diungkapkan usai mengikuti pembukaan pelaksanaan Gerakan Pangan Murah Serentak Dalam Rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke- 80 Kemerdekaan Republik Indonesia yang dipusatkan di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta secara virtual.
Andra mengikuti pembukaan bersama Wali Kota Serang Budi Rustandi dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kota Serang di Kantor Kecamatan Kasemen, Kota Serang, baru – baru ini.
“Masyarakat menyambut antusias. Diharapkan gerakan pangan murah ini bisa membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari – hari,” ungkapnya.
Gubernur Andra mengungkapkan, total penyaluran beras Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) pada Gerakan Pangan Murah di Provinsi Banten mencapai 85 ton.
Kebutuhan pokok yang tersedia dalam Gelar Pangan Murah antara lain beras, tepung terigu, minyak goreng, telur, bawang merah, bawang putih, cabai, gula pasir hingga buah alpukat.
Mengenai harga, lanjut Andra, beras SPHP Rp57.000 per 5 kg, Minyak Kita Rp17.500 per liter, telur Rp25.500 per kg, gula pasir Rp17.000 per kg, bawang merah Rp30.000 per kg, bawang putih Rp32.000 per kg, cabai merah keriting Rp38.000 per kg, cabai rawit merah Rp30.000, dan beras premium Rp75.000.
Wali Kota Serang Budi Rustandi menuturkan bahwa arahan Presiden Prabowo Subianto untuk menjaga harga pangan dan Gerakan Pangan Murah tujuannya agar harga pangan stabil.
Dalam sambutannya Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menegaskan, Presiden Prabowo Subianto sangat perhatian dalam pangan. Bahwa merdeka bukan hanya dari penjajahan tapi juga merdeka dalam memenuhi pangan. “Alhamdulillah produksi beras kita sangat baik sekali.”
Sementara itu, Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyatakan, setiap hari pemerintah memonitor harga kebutuhan pokok, sehingga saat ini harga kebutuhan pokok relatif aman.
Dia mengungkapkan bahwa saat ini terjadi perubahan gaya beli dari offline ke online, sehingga perlu mengajari para pedagang untuk online.
Menurut Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman, saat ini ada 17 regulasi sektor pangan yang mendukung pencapaian swasembada pangan.
“Mulai dari pupuk, irigasi, optimalisasi lahan, hingga pencetakan sawah,” ungkapnya.
Dia menambahkan, dalam membangun ekosistem pangan yang sehat, saat ini tinggal pada pembenahan pasar. “Membenahi dari regulasi hingga konsumen.”
Sementara itu, Kepala Bulog Mayjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani melaporkan bahwa penyaluran beras SPHP untuk mencegah dan mengurangi gejolak akibat kenaikan harga beras, menjaga pasokan dan stabilisasi pangan, serta mendukung pengendalian inflasi.
“Penyaluran beras SPHP sudah mencapai 290,16 ton atau 19, 3% dari target. Untuk Gerakan Pangan Murah ini, ada 43.665 ton sudah ambil ke Bulog,” tuturnya. BIG