Infrastruktur

Pemkot Makassar dan Kalla Group Bangun Akses Baru Urai Macet

×

Pemkot Makassar dan Kalla Group Bangun Akses Baru Urai Macet

Sebarkan artikel ini
Saat Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin bersama jajaran OPD terkait survei lokasi langsung alternatif jalan di Bukit Baru Antang. (dok. istimewa)

Pemerintah Kota Makassar bekerja sama dengan Kalla Group menyiapkan jalur alternatif melalui kawasan Baruga Antang, Manggala guna mengurai kemacetan di wilayah timur kota.

Jalur ini akan menjadi penghubung strategis antara Kecamatan Manggala dan Tamalanrea, sekaligus membuka akses baru dari Baruga Antang menuju Jalan Dr Leimena hingga ke poros Jalan Perintis Kemerdekaan.

“Jalur ini menjadi solusi bagi warga yang tinggal di Manggala dan wilayah timur kota. Mau tidak mau, suka atau tidak, kita memang harus mencari jalan alternatif karena sekarang ini semua akses sudah macet,” ujar Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin saat meninjau lokasi rencana pembangunan jalan alternatif di Makassar, Rabu.

Rencana pembangunan jalan alternatif tersebut diawali dengan survei lokasi yang langsung dihadiri Wali Kota Makassar bersama jajaran terkait, berlangsung di Bukit Baruga Antang.

Dia menegaskan, pembangunan jalur alternatif Baruga–Leimena menjadi salah satu solusi strategis bagi warga di Kecamatan Manggala dan wilayah timur Kota Makassar.

Munafri dari kawasan hulu di bukit Baruga, meninjau langsung di hilir tepat Jembatan Leimena. Melihat langsung peta dan jalur tembus jalan baru tersebut.

Adapun trase jalan baru akan melintasi aliran Sungai Tello, tepatnya dari kompleks Baruga dekat area driving range golf, kemudian menyusuri sungai sejauh kurang lebih 1,5 kilometer hingga tembus ke Jalan Leimena di sekitar jembatan.

Jalur ini dirancang dengan lebar sekitar 30 meter, tidak hanya difungsikan sebagai akses lalu lintas, tetapi juga dikembangkan sebagai kawasan penunjang ekonomi masyarakat.

Nantinya, di sepanjang ruas jalan akan dikerjakan akhir tahun 2025 ini, dibangun sentra kuliner dan pasar wisata di sekitar tepian sungai.

Selain itu, jalur baru ini diproyeksikan dapat tembus hingga ke kawasan BTP dengan panjang kurang lebih 5 kilometer, sehingga memberikan alternatif akses yang lebih cepat dan efisien bagi masyarakat.

Dengan dibebaskannya lahan di beberapa titik strategis, pembangunan jalan alternatif ini diharapkan mampu mengurai kepadatan arus kendaraan, sekaligus menghadirkan ruang baru yang bermanfaat bagi mobilitas maupun pertumbuhan ekonomi warga sekitar.

Ia menambahkan, selain menghadirkan akses baru untuk lalu lintas, pembangunan jalur alternatif juga akan dipadukan dengan sistem penanggulangan banjir.

Facebook Comments Box