Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung kembali menegaskan komitmennya dalam membangun kota yang maju secara fisik dan berkualitas dalam kehidupan warganya.
Hal ini disampaikan langsung oleh Wali Kota Bandung Muhammad Farhan pada kegiatan Validasi Lapangan Kabupaten/Kota Sehat (KKS) yang digelar di Mal Pelayanan Publik (MPP) Kota Bandung.
“Kami ingin pembangunan di Kota Bandung tidak hanya fokus pada infrastruktur, tetapi juga memastikan warganya hidup sehat, sejahtera dan bahagia. Penyelenggaraan Kota Sehat ini adalah bagian penting dari visi kami mewujudkan Bandung yang unggul, terbuka, amanah, maju, dan agamis,” katanya.
Selama tahun 2024, pertumbuhan ekonomi Kota Bandung mencapai 4,99%, dengan angka kemiskinan berhasil ditekan hingga 3,87%.
Namun, Farhan mengakui masih ada tantangan besar yang harus dihadapi, terutama prevalensi stunting yang masih berada di angka 22,8%.
“Masalah stunting ini menjadi perhatian serius, karena berkaitan langsung dengan kualitas generasi masa depan Kota Bandung,” ungkapnya.
Dalam pelaksanaan program Kota Sehat, Kota Bandung menunjukkan hasil yang membanggakan.
Rata – rata nilai sembilan tatanan KKS Kota Bandung sudah tinggi, berkisar antara 80 poin hingga 97 poin.
Kota Bandung telah mencapai status 100% Open Defecation Free (ODF) atau bebas buang air besar sembarangan, sedangkan raihan apresiasi adalah Penghargaan Swasti Saba Wiwerda (2023) dan Pastika Parama (2024) dari Kementerian Kesehatan dan Juara 1 Nasional untuk Posyandu Inovasi.
Berbagai inovasi yang dilakukan turut mendorong pencapaian ini seperti:
- Eta Si Catin dan Cerdiku: mencegah stunting dan anemia pada remaja putri.
- Kampung KTR (Kawasan Tanpa Rokok) dan aplikasi darurat BEAS+.
- Inovasi Wolbachia dalam penanganan DBD.
- Roda Sedot Sanitasi di kawasan padat penduduk.
- Gerakan Sekolah Adiwiyata dan Sekolah Sehat di 100% satuan pendidikan.
- YES! JITU: layanan sosial satu pintu.
- Senandung Perdana: cegah kekerasan terhadap perempuan dan anak.
- Sistem peringatan dini banjir di Sungai Cikapundung.
“Semua inovasi ini adalah hasil kerja bersama. Seperti yang sering saya sampaikan. Kita tidak sedang berkompetisi, kita sedang berkolaborasi,” tuturnya.
Menurut Asisten Deputi Kesehatan, Kependudukan, Pemuda dan Olahraga Sekretariat Kabinet Teguh Supriyadi mengapresiasi atas kemajuan nyata Kota Bandung dalam menyelenggarakan Kota Sehat.
“Kami melakukan verifikasi lapangan karena dokumen saja tidak cukup. Kami lihat langsung, Bandung memang menunjukkan banyak perubahan dan inovasi luar biasa. Mulai dari layanan akta kelahiran bayi, kemudahan administrasi kependudukan, hingga berbagai layanan dasar yang mempermudah masyarakat,” jelasnya.
Dia juga menyebutkan bahwa Kota Bandung termasuk dari sedikit daerah yang berhasil masuk tahap verifikasi lapangan dari 194 kabupaten/kota yang mengajukan.
“Kota Bandung termasuk yang diverifikasi, karena dinilai konsisten dan progresif. Banyak yang bisa dinikmati masyarakat, dari layanan publik, pendidikan, kesehatan hingga wisata dan kuliner. Ini menjadikan Bandung sebagai contoh kota sehat yang menyeluruh,” ujarnya. BIG