Bisnis

Pemprov Jateng Dorong Percepatan Implementasi Industri Hijau

×

Pemprov Jateng Dorong Percepatan Implementasi Industri Hijau

Sebarkan artikel ini
Pembangunan Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang di Provinsi Jawa Tengah. (dok. kitbatang)

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) terus mendorong percepatan implementasi industri hijau, sebagai strategi meningkatkan daya saing produk ekspor.

Hal itu disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Jateng Sumarno dalam Sosialisasi Rengganis Pintar (Revitalisasi Green Industry) pada Rapat Koordinasi Kabupaten/Kota Bidang Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2025 di The Wujil Resort & Convention, Kabupaten Semarang.

Dia mengatakan, transisi menuju industri hijau perlu dipersiapkan secara bertahap. Pemanfaatan energi alternatif, seperti panel surya dan Compressed Natural Gas (CNG), menjadi langkah awal yang sedang didorong Pemprov Jateng.

“Transisi energinya bertahap. Kita dorong kawasan industri untuk menggunakan energi terbarukan. Saat ini juga sudah menuju penggunaan CNG di Jawa Tengah,” tuturnya.

Dia menambahkan, pihaknya mendorong pemanfaatan CNG, karena selain lebih ramah lingkungan, energi tersebut juga tersedia melimpah di dalam negeri.

Bahkan, lanjutnya, PT Jateng Petro Energi (JPEN), sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemerintah Provinsi Jateng, juga memiliki fokus bisnis memasok produk CNG.

Energi itu dipasok mulai dari dapur Program Makan Bergizi Gratis (MBG), rumah tangga, hingga sektor hotel, restoran dan catering.

Dalam kesempatan itu, Sumarno juga mendorong agar perizinan usaha dan kepatuhan Amdal harus dipenuhi agar pertumbuhan industri sejalan dengan kelestarian lingkungan.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jateng July Emmylia menuturkan, program Rengganis Pintar merupakan upaya untuk mempercepat implementasi industri hijau.

Rengganis Pintar merupakan sistem yang mewadahi forum konsultasi, komunikasi, kemudian instrumen indeks siap hijau, untuk mengukur kesiapan industri. Khususnya, untuk industri kecil menengah (IKM).

“Pelaku IKM didampingi dan diberikan fasilitasi sertifikat gratis. Sertifikat gratis ini untuk dapat menuju ke Industri Hijau,” ungkapnya. BIG

 

Facebook Comments Box