Sebagai antisipasi puncak musim penghujan dan potensi angin kencang hingga Desember 2025, Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) Provinsi Jakarta menggelar Apel Penopingan Serentak di Posko Pohon Tumbang, Jalan Aipda KS Tubun, Jakarta Pusat pada Minggu (9/11/2025).
Apel yang dipimpin langsung Herlina Merinda, Kepala Bidang Jalur Hijau Distamhut Provinsi Jakarta ini menjadi momentum untuk memperkuat sinergi dengan unsur kewilayahan dan perangkat daerah lainnya agar penanganan kejadian darurat akibat cuaca ekstrem dapat dilakukan secara cepat dan terpadu.
Berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), intensitas hujan dan angin kencang di wilayah Jakarta diprediksi meningkat hingga akhir tahun 2025.
Langkah tersebut dilakukan untuk meningkatkan kesiapsiagaan personel, sarana, dan prasarana menghadapi cuaca ekstrem.
“Kegiatan penopingan serentak ini merupakan upaya nyata untuk meminimalisir potensi bahaya pohon tumbang di tengah kondisi cuaca ekstrem. Kami memastikan seluruh jajaran, mulai dari tingkat dinas hingga kecamatan, siap siaga di lapangan dengan peralatan yang memadai,” ujar Herlina.
Distamhut Provinsi Jakarta menegaskan komitmennya untuk mewujudkan Jakarta yang hijau, aman dan tangguh terhadap perubahan iklim.
Penopingan serentak tidak hanya difokuskan pada aspek keselamatan masyarakat, tetapi juga menjadi bagian dari upaya pemeliharaan ekosistem perkotaan yang berkelanjutan.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta juga terus melakukan program peremajaan pohon di berbagai titik yang dinilai memiliki tingkat kerawanan tinggi.
Pohon yang sudah tidak sehat atau berisiko tumbang akan diganti dengan jenis pohon yang lebih adaptif, kuat dan sesuai dengan kondisi media tanam serta lebar area tajuk.
Selain itu, identifikasi dan evaluasi kondisi kesehatan pohon juga dilakukan, termasuk sistem perakaran, kerapatan tajuk dan struktur cabang untuk menentukan tindakan yang tepat, baik penopingan, perawatan maupun penggantian dengan pohon baru.
Kegiatan penopingan dan peremajaan pohon dilaksanakan secara serentak di lima wilayah kota administrasi DKI Jakarta dengan melibatkan 880 personel dari 44 kecamatan, lima suku dinas dan tingkat dinas.
Guna mendukung kelancaran kegiatan, Distamhut Provinsi Jakarta menyiapkan berbagai peralatan antara lain:
- 156 unit chainsawuntuk pemangkasan dan penopingan.
- 69 unit truk angkut sampah untuk mengangkut hasil pemangkasan.
- 15 unit mobil tangga dan 13 unit mobil crane untuk menjangkau pohon besar dan tinggi.
- 20 unit motor trailuntuk patroli cepat di lokasi yang sulit dijangkau.
Adapun penopingan yang dilakukan di sejumlah titik strategis antara lain:
Tingkat Dinas:
- Jalan Teuku Umar dan Jalan Medan Merdeka Selatan (amenitis sisi Monas), Jakarta Pusat.
- Jalan Gatot Subroto (samping BRIPENS & depan The Tower), Jakarta Selatan.
Jakarta Pusat:
- Jalur Jalan Cideng Barat.
- Jalur Jalan Jayakarta.
- Jalur Jalan Kramat Raya.
- Jalur Jalan Bungur.
- Jalur Jalan Cimandiri Cikini.
- Jalur Jalan Kebon Kacang.
- Jalur Jalan Kramat Pulo Tanah Tinggi.
Jakarta Utara:
- Jalur Jalan Koja.
- Jalur Jalan Cilincing.
- Jalur Jalan Pademangan.
- Jalur Jalan Kelapa Gading.
Jakarta Barat:
- Jalur Jalan Tanjung Duren Barat.
- Jalur Jalan Palmerah.
- Jalur Jalan Tamansari.
- Jalur Jalan Cengkareng.
- Jalur Jalan Kembangan.
- Jalur Jalan Tambora.
- Jalur Jalan Kebon Jeruk.
- Jalur Jalan Kalideres.
Jakarta Selatan:
- Jalur Jalan Soepomo.
- Jalur Jalan Galunggung Guntur.
- Jalur Jalan Adyaksa 3.
- Jalur Jalan Iskandarmuda.
- Jalur Jalan Dharmawangsa VIII.
- Sekitar Jalan Guru Amin, Pancoran.
Jakarta Timur:
- Jalur Jalan Rajiman (Cakung).
- Jalur Jalan Pahlawan Revolusi (Pondok Bambu).
- Jalur Jalan Otista (Jatinegara).
- Jalur Jalan Ahmad Yani (Pulo Gadung).
- Jalur Jalan Halim Perdanakusumah.
- Jalur Jalan TB Simatupang (Ciracas).
- Jalur Jalan Raya Bogor – Hankam.
Pemeliharaan dan pengelolaan pohon secara rutin merupakan salah satu pilar penting dalam mendukung program #JagaJakarta, gerakan untuk mewujudkan kota yang berketahanan terhadap cuaca ekstrem, nyaman dan berkelanjutan bagi seluruh warga.
“Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada saat beraktivitas di luar ruangan, terutama di area dengan pepohonan besar ketika terjadi hujan deras dan angin kencang. Kami akan terus melakukan pemantauan 24 jam melalui posko dan tim siaga di setiap wilayah,” jelas Herlina. BIG












