JABAR MagzRegional

Stunting di Jabar Turun ke 15,9% dan Raih Penghargaan Terbaik Pertama

×

Stunting di Jabar Turun ke 15,9% dan Raih Penghargaan Terbaik Pertama

Sebarkan artikel ini
Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) meraih penghargaan sebagai provinsi dengan Penurunan Prevalensi Stunting Terbaik I dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK). (dok. jabarprov.go.id)

Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) meraih penghargaan sebagai provinsi dengan Penurunan Prevalensi Stunting Terbaik I dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK).

Penghargaan diserahkan langsung oleh Menko PMK Pratikno dan diterima oleh Wakil Gubernur Jabar Erwan Setiawan, dalam kegiatan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Percepatan Penurunan Stunting 2025 di Gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta, baru – baru ini.

Acara tersebut turut disaksikan oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang memberikan apresiasi kepada daerah-daerah dengan capaian signifikan dalam penurunan angka stunting.

Angka prevalensi stunting di Jawa Barat berhasil turun signifikan dari 21,7% pada tahun 2023 menjadi 15,9% pada tahun 2024, menunjukkan efektivitas berbagai program percepatan penurunan stunting di daerah.

“Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah bekerja keras bersama – sama menurunkan prevalensi stunting di Jawa Barat,” ujar Wagub Erwan.

Dia menegaskan, selama lima tahun kepemimpinan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi dan dirinya, Pemprov Jabar berkomitmen untuk terus menekan angka stunting hingga tidak ada kasus baru.

“Selama lima tahun kepemimpinan kami, kami menargetkan tidak ada lagi kasus stunting baru atau zero stunting di Jawa Barat,” tegasnya.

Momentum Hari Kesehatan Nasional hari ini menjadi pengingat penting bahwa keberhasilan menurunkan angka stunting bukan hanya soal data, tetapi juga hasil nyata dari kerja bersama untuk mewujudkan generasi Jabar yang sehat, kuat dan berdaya saing.

Sementara itu, Wakil Presiden Gibran menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam mempercepat penurunan angka stunting.

Pemerintah menargetkan prevalensi stunting nasional dapat turun hingga 14,2% pada tahun 2029.

Untuk mencapai target tersebut, Wapres Gibran mendorong penguatan koordinasi lintas sektor serta konsistensi pelaksanaan program intervensi gizi di setiap daerah.

“Provinsi Jawa Barat menjadi salah satu contoh dengan penurunan paling signifikan, yakni sebesar 5,8% dalam satu tahun,” ungkapnya.

Penurunan prevalensi stunting Indonesia menjadi 19,8% pada tahun 2024 menjadi bukti nyata keberhasilan kerja kolaboratif berbagai pihak.

Angka tersebut juga lebih baik dari proyeksi Bappenas sebesar 20,1% atau setara penurunan sekitar 357.000 anak dibandingkan tahun sebelumnya. BIG

Facebook Comments Box