Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) meraih dua penghargaan tingkat nasional pada Naker Award 2025, yakni Pembina Produktivitas dan Terbaik Pertama Kinerja Pengawasan Ketenagakerjaan.
“Alhamdulillah penghargaan di bidang ketenagakerjaan kembali diraih Jatim. Insyaallah Jatim konsisten menciptakan iklim usaha kondusif, aman dan produktif. Ini jadi motivasi semua pihak, lebih produktif dan berdaya saing,” kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dalam keterangan di Surabaya.
Penghargaan diterima Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jawa Timur Sigit Priyanto mewakili Gubernur Jatim, yang diserahkan di Balai Kartini, Jakarta Selatan.
Adapun Penghargaan Pembina Produktivitas menjadi capaian ketiga bagi Gubernur Khofifah sebagai bukti konsistensi menciptakan iklim usaha kondusif, aman dan produktif.
Lima perusahaan Jawa Timur juga meraih Penghargaan Produktivitas Paramakarya 2025 berdasarkan Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 414 Tahun 2025.
Kelimanya adalah PT Amerta Indah Otsuka, PT Dok Pantai Lamongan, PT POMI–Paiton Operation dan Maintenance Indonesia, PT Yamaha Electronics Manufacturing Indonesia (YEMI), serta PT Yamaha Musical Products Indonesia (YMPI).
Sementara itu, penghargaan untuk Kinerja Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan diraih, karena Jatim memenuhi berbagai indikator nasional, mulai penyusunan Rencana Kerja Unit (RKU), Indeks Pengawasan Ketenagakerjaan hingga pemenuhan kebutuhan jabatan fungsional dan peningkatan kompetensinya.
Jatim memenuhi indikator penilaian kinerja 360 derajat bagi pejabat fungsional, persentase tindak lanjut kasus dugaan pelanggaran ketenagakerjaan, serta pembinaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), dengan Gubernur Khofifah menerima penghargaan pembina K3 terbaik lebih dari lima tahun berturut – turut.
Selain itu, Jawa Timur dinilai maksimal dalam mendukung program Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS (P2 HIV/AIDS) di tempat kerja serta tepat waktu dalam pelaporan hasil pengawasan ketenagakerjaan.
Melalui penghargaan ini, Gubernur Khofifah mengajak seluruh pihak meningkatkan produktivitas melalui filosofi Jatim BISA, Berdaya, Inklusif, Sinergis dan Adaptif, yang disebutnya relevan bagi birokrasi maupun dunia industri untuk menghadapi dinamika global.
Penghargaan tersebut menegaskan komitmen Pemprov Jatim memperkuat perlindungan ketenagakerjaan, meningkatkan kesejahteraan pekerja dan mendorong produktivitas perusahaan.
“Harus menjadi motivasi bagi semua yang berkaitan dengan dunia industri dan ketenagakerjaan untuk terus mempertahankan dan meningkatkan prestasi Jawa Timur dalam bidang ini,” tuturnya.
Pemerintah provinsi juga memastikan program pembinaan terus diperkuat, terutama dalam peningkatan efisiensi, inovasi dan kualitas sumber daya manusia agar Jawa Timur tetap menjadi motor penggerak ekonomi nasional. BIG












