Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta mengupayakan membersihkan tumpukan sampah di depo – depo sebelum Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru 2025/2026).
Salah satu yang menjadi prioritas pembersihan adalah depo sampah di Kotabaru, mengingat lokasi depo itu dekat dengan gereja, yang menjelang Nataru banyak umat Katolik dan Kristen melaksanakan ibadah.
Pemkot Yogyakarta juga berencana memindahkan depo sampah di Kotabaru.
“Saya berusaha keras dalam rangka Natal Tahun Baru depo-depo sampah ini kami bersihkan,” kata Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo, ditemui usai giat acara KPK di Balai Kota Yogyakarta.
Dia mengakui menargetkan batas waktu pembersihan depo – depo dari tumpukan sampah pada
10 Desember 2025.
Untuk mengejar pembersihan di depo – depo, Hasto menyebutkan, pada Rabu (10/12) akan mengerahkan sekitar 100 truk guna mengangkut tumpukan sampah dan dibawa ke TPST Piyungan.
Kota Yogyakarta mendapatkan kuota sekitar 300 ton sampah per minggu yang dibawa ke Piyungan.
Hasto memperkirakan jumlah sampah yang masih mengendap di depo sekitar 210 ton.
“Saya sebetulnya harus yakin (depo bisa bersih). Meskipun kan ada keterbatasan kuota menerima (sampah) di Piyungan oleh provinsi tapi ya kami harus berusaha,” tegasnya.
Dia memberi perhatian pada tumpukan sampah di depo Kotabaru di Jalan Merbabu yang menjadi prioritas untuk dibersihkan sebelum Nataru 2025/2026.
Hasto mengaku berpikir keras cara Kota Baru itu tidak lagi untuk menumpuk sampah depo, karena lokasinya dekat gereja.
Oleh sebab itu, depo sampah di Kotabaru akan dipindah, walaupun tidak mudah mencari tempat pengganti di Kota Yogyakarta.
“Saya ingin berusaha agar yang di Kotabaru itu (depo) sebelum Natal sudah bersih. Bahkan saya berusaha untuk memindah. Mohon doanya mudah-mudahan itu bisa selesai untuk memindah tempat, karena di Kota Jogja ini cari tempat tidak mudah,” tutur Hasto.
Dia menambahkan, pemindahan depo sampah di Kotabaru akan permanen. Menurutnya lokasi depo sampah di Kotabaru itu tidak pada tempatnya.
Lokasi depo tersebut dekat dengan gereja, seminari calon pastor, kawasan kios penjual bunga dan aktivitas masyarakat lainnya.
“Saya berusaha permanen, karena di situ menurut saya tidak pada tempatnya, meskipun cari tempat lain itu tidak gampang. Jangan sampai nanti apa mengganggu ibadah Natal tahun baru,” tuturnya.
Sementara itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta Rajwan Taufik menyampaikan pengosongan atau pembersihan sampah di depo terus berproses.
Depo yang sudah bersih misalnya Depo THR atau di Jalan Brigjend Katamso dan Nitikan, serta yang sedang proses depo di Dukuh.
Pembersihan menggunakan 40 truk milik DLH Kota Yogyakarta dan armada lain yang disewa.
Terkait dengan rencana memindahkan depo di Kotabaru, dia mengatakan DLH Kota Yogyakarta tengah memetakan dan akan menyiapkan lokasi lain untuk depo pengganti.
Rajwan juga mengakui tidak mudah mencari lokasi untuk depo di wilayah Kota Yogyakarta, tapi akan diupayakan.
Mengenai antisipasi volume sampah yang naik pasca libur Nataru itu DLH Kota Yogyakarta akan memaksimalkan unit – unit pengelolaan sampah yang ada, misalnya Nitikan, Kranon, Karangmiri dan Giwangan. BIG












