Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) ditunjuk menjadi role model pengadaan barang/jasa untuk pemerintah daerah.
Hal itu disampaikan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) Hendrar Prihadi saat berdiskusi dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Rumah Dinas Puri Gedeh, Kamis (8/6/2023).
“Ada beberapa hal yang ingin kami diskusikan. Salah satunya adalah kami ingin menunjuk Jawa Tengah sebagai role model untuk konsolidasi pengadaan,” kata Kepala LKPP yang akrab disapa Hendi itu melalui keterangan persnya, Jumat (9/6/2023).
Hendi mengatakan, penunjukan Pemprov Jateng sebagai role model didasarkan pada track record dan prestasinya di bawah kepemimpinan Gubernur Ganjar. Seperti diketahui, Jateng menyabet banyak penghargaan selama 10 tahun terakhir.
“Jateng sering mendapatkan penghargaan. Kemudian kita lihat Pak Ganjar sangat komunikatif, integritasnya masuk, jadi senafas dengan apa yang sedang kita lakukan di LKPP,” paparnya.
Selain itu, penggunaan e-katalog di Jateng juga termasuk yang terbaik, khususnya terkait transaksi dan penggunaan produk dalam negeri.
“Semua pemda kementerian lembaga sudah punya sistem katalog. Hal yang kami genjot sekarang adalah nilai transaksinya dan kepedulian mereka dalam memakai produk dalam negeri,” ungkap Hendi.
Lima perintah Jokowi Hendi menjelaskan, ada lima perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang harus dikerjakan, yaitu efisiensi, transparan, percepatan, peningkatan penggunaan produk dalam negeri, dan peningkatan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) minimal 40%.
“Hari ini tayang di e-katalog kami sudah 4,7 juta produk. Kalau dibandingkan tahun lalu yang 2,3 juta, berarti sudah lebih 100%. Target kami di atas 5 juta produk. Tahun lalu ada efisiensi sekitar Rp5 triliun pada Juni sudah mencapai Rp1,6 triliun. Kami akan terus lakukan upaya-upaya konsolidasi pengadaan,” paparnya.
Adapun transaksi e-katalog LKPP per hari ini sudah mencapai Rp 83 miliar lebih. Jumlah ini sudah melebihi transaksi tahun lalu.
Oleh karena itu, Hendi merasa optimistis bahwa nilai e-katalog akan semakin meningkat. Untuk diketahui, pada 2021, Pemprov Jateng telah meluncurkan e-katalog yang diberi nama Blangkon Jateng.
E-katalog ini memfasilitasi penyedia produk lokal di Jateng, termasuk produk UMKM untuk promosi.
Sejak diluncurkan, produk UMKM yang ditampilkan juga terus bertambah. Hal itu tidak lepas dari peran Gubernur Ganjar yang terus mendorong UMKM untuk mendaftarkan produk-produknya lewat Blangkon Jateng.
Sebelumnya, Jokowi menyampaikan bahwa 40% persen Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBN) harus digunakan untuk membeli produk-produk dalam negeri.
Terbaru, e-katalog di Jawa Tengah juga dimanfaatkan untuk proses percepatan perbaikan jalan rusak.
Dengan menggunakan e-katalog, lelang proyek perbaikan jalan bisa dilakukan lebih cepat dan efisien. Penyedia jasa tinggal mengikuti bidding atau penawaran dengan mendaftar di e-katalog.
Setelah proses review selama kurang lebih dua hari hingga tiga hari, proyek perbaikan jalan sudah bisa dikerjakan. BIG