Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan (Pemprov Sumsel) menggelar Festival Budaya Melayu sebagai salah satu cara mempertahankan kelestarian budaya dan kearifan lokal. Festival tersebut juga menjadi benteng masuknya budaya luar.
“Terima kasih kepada Disbudpar Sumatra Selatan yang terus menginisiasi Festival Budaya Melayu sebagai salah satu upaya kita mempertahankan kearifan lokal yang ada di Sumsel,” ujar Wakil Gubernur (Wagub) SUmsel Mawardi Yahya saat memberikan sambutan pada Pembukaan Festival Budaya Melayu di OPI Mall Palembang, Senin (28/8/2023 ).
Dalam Pembukaan Festival Budaya Melayu yang berlangsung tanggal 28 hingga 29 Agustus 2023 tersebut, Wagub menyebut di tengah situasi derasnya arus global saat ini, masuknya budaya luar tidak mudah untuk dibendung.
Karena itu, event Festival Budaya yang bermuatan lokal penting dilakukan sebagai sarana edukasi sekaligus cara melestarikan budaya lokal.
Wagub berharap festival itu juga menjadi sarana penting dalam memperkenalkan budaya asli Indonesia kepada generasi muda agar mereka mengetahui begitu banyak adat istiadat melayu termasuk di tengah masyarakat Sumsel.
Pemprov Sumsel, lanjut Wagub, sangat serius dalam mempertahankan budaya lokal melalui diterbitkannya Peraturan Daerah (Perda) tentang Pelestarian Cagar Budaya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumsel, Aufa Syahrizal melaporkan, Festival Budaya Melayu tersebut melibatkan peserta dari berbagai daerah yang berasal dari rumpun melayu.
“Kita tahu Sumsel begitu banyak adat, budaya dengan keraifan lokal. Semua kearifan lokal bernuansa melayu kita hadirkan. Bahkan kita akan menampilkan kesenian tradisional yang hampir punah salah satunya Dulmuluk,” katanya.
Dia menyebutkan tujuan dilaksanakan Festival Budaya Melayu ini tidak lain untuk memberikan perlindungan dan pengembangan budaya serta mentransfer ilmu kepada generasi muda agar kesenian melayu tetap lestari. BIG
