Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten meminta kepada para pelaku usaha industri untuk menerapkan pola industri hijau yang ramah lingkungan.
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar menekankan pada emisi hingga tingkat zero dengan terus menggiatkan teknologi yang ramah lingkungan dan pengelolaan alam yang baik melalui penghijauan.
“Baja adalah satu hal penting dalam menggiatkan infrastruktur baik di daerah maupun secara nasional,” katanya saat mendampingi Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin meresmikan pabrik baja PT Lautan Baja Indonesia (LBI) di Telagasari, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang.
Pabrik baja tersebut merupakan ekspansi dari PT Lautan Steel Indonesia.
Oleh karena itu, Al Muktabar menambahkan, produk industri baja di Provinsi Banten harus bisa bersaing dengan yang lainnya, apalagi kebutuhan baja baik nasional maupun global diperkirakan akan terus meningkat.
“Yang tak kalah penting, produk baja yang dihasilkan harus mengandung produk bahan dalam negeri dan mempunyai SNI,” ujar Al Muktabar.
Sementara itu, Wapres KH Ma’ruf Amin menegaskan, industri baja berperan vital dalam pertumbuhan suatu negara.
Dia menilai industri ini sangat esensial bagi pengembangan sektor industri lainnya seperti industri energi, kontruksi, otomotif dan transportasi, serta infrastruktur.
Industri baja di Indonesia, kata Wapres, mempunyai peranan penting dalam mendukung pembangunan infrastruktur yang saat ini tengah berkembang, seperti pembangunan jalan tol, bandara, pelabuhan, jalur rel kereta api, pembangkit listrik, kilang minyak, dan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Untuk memenuhi itu, kita harus bisa memproduksi sendiri, jangan sampai impor,” tegasnya.
Wapres juga menekankan beberapa hal dalam rangka peningkatan kemandirian industri baja nasional, yakni penerapan secara tegas dan konsisten tingkat kandungan produk dalam negeri dan wajib Standar Nasional Indonesia (SNI).
“Hal itu dalam rangka mendukung pembangunan nasional dan mewujudkan kemandirian dalam negeri. Apalagi dalam beberapa tahun terakhir pemerintah sangat intensif mengakselerasi berbagai proyek infrastruktur seperti IKN dan program kendaraan listrik,” jelasnya.
Wapres juga mendorong industri baja nasional menjadi bagian integral dari pertumbuhan ekonomi dengan konsep industri hijau, dimana produksinya mengedepankan efisiensi dan efektifitas penggunaan sumber daya berkelanjutan, sekaligus memanfaatkan sampah sebagai energi alternatif.
Direktur Utama PT Lautan Steel Indonesia Heintje Tan berharap dengan adanya ekspansi usaha ini bisa memenuhi kebutuhan baja dalam negeri dan juga mendukung penuh kewajiban pemenuhan produk yang SNI.
“Itu wajib melekat di produk kami, dan juga Tingkat Komposisi Dalam Negeri (TKDN),” ungkapnya. BIG