Tercatat 10 desa yang berada di lima kecamatan di Kabupaten Pohuwato terendam banjir, peristiwa ini terjadi pasca hujan dengan intensitas tinggi dan durasi yang cukup lama mengguyur wilayah Kabupaten Pohuwato pada Sabtu (8/3).
Kabupaten Pohuwato adalah kabupaten yang terbentuk dari hasil pemekaran dari Kabupaten Boalemo, di Provinsi Gorontalo.
Peristiwa ini terjadi di sepuluh desa yang tersebar di lima kecamatan yaitu, Desa Bulangita di Kecamatan Marisa, Desa Hulawa di Kecamatan Buntulia, Desa Tirto Asri, Desa Panca Karsa 1, Desa Malango di Kecamatan Taluditi, Desa Bukit Tingki, Desa Popayato di Kecamatan Popayato, Desa Suka Makmur, Desa Dulomo, dan Desa Manawa di Kecamatan Patilanggio.
Berdasarkan hasil kaji cepat sementara yang dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pohuwato sebanyak 752 Kepala Keluarga (KK) atau 2.546 jiwa terdampak dan sebanyak 719 rumah warga terdampak oleh peristiwa ini.
Tim gabungan masih melakukan evakuasi warga, BPBD Kabupaten Pohuwato berkoordinasi dengan aparat pemerintah setempat dan lakukan pemantauan secara langsung dilokasi serta mendirikan dapur umum dan tenda pengungsian bagi warga terdampak.
Kondisi terkini dilaporkan oleh BPBD Kabupaten Pohuwato dan BPBD Provinsi Gorontalo pada Senin, 10 Maret 2025 yang menyatakan bahwa sebagian besar wilayah terdampak banjir di Kabupaten Pohuwato telah berangsur angsur mulai surut dan hanya Desa Dulomo di Kecamatan Patilanggio yang hingga kini masih terendam oleh banjir.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pohuwato telah menetapkan status Tanggap Darurat Bencana Alam Banjir di wilayah Kabupaten Pohuwato Provinsi Gorontalo Tahun 2025 dengan dikeluarkannya SK Bupati Nomor 116/29/III/2025 terhitung sejak 9 Maret 2025 hingga 22 Maret 2025.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau warga Kabupaten Pohuwato untuk mengikuti arahan dari otoritas setempat dan tidak lekas percaya pada informasi – informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. BIG
