Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno membuka secara resmi pagelaran Bali Street Carnival yang merupakan side event dari World Water Forum Ke-10.
Menurutnya, World Water Forum Ke-10 di Bali tidak hanya sebagai forum yang membahas pengelolaan sumber daya air sebagai sumber kehidupan tapi juga bagian dari promosi kekayaan budaya dan pariwisata, serta ekonomi kreatif Indonesia.
“Bersama dengan Kementerian PUPR dan Pemerintah Provinsi Bali, atas arahan Presiden, kami berkolaborasi agar peserta World Water Forum ini bisa lebih mengenal budaya Bali,” katanya saat membuka Bali Street Carnival di Bali Collection Nusa Dua.
World Water Forum Bali Street Carnival adalah pawai budaya yang menghadirkan ragam kesenian Bali dengan mengusung tema Samudera Cipta Peradaban yang dimaknai sebagai upaya pemuliaan laut sebagai sumber kesejahteraan semesta yang menjadi asal muasal suatu peradaban.
Pawai itu diikuti oleh enam sanggar seni dan melibatkan sekitar 1.200 seniman dari Sanggar Seni Bungan Dedari, Sanggar Seni Paripurna Gianyar, Sanggar Seni Pancer Langit, Sanggar Seni Kokar Bali, Sanggar Seni Gumi Art, dan Sanggar Gita Mahardika.
“Para delegasi sebelumnya sudah dihibur dengan upacara Segara Kerthi dalam Bali Water Purification dan semua mendapat tanggapan yang sangat luar biasa. Para penampil tadi benar-benar memperlihatkan keragaman budaya Bali dan penampilan ekonomi kreatif Indonesia,” jelasnya.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas dukungan Kemenparekraf dan Pemerintah Provinsi Bali serta masyarakat yang telah memeriahkan World Water Forum 2024.
“World Water Forum ini kalau ditotal ada 46 ribu (yang hadir), mengalahkan pelaksanaan yang lain dan Presiden World Water Council mengatakan ini yang terbagus, terbaik selama 30 tahun WWF, serta menaikkan standar WWF ke depan,” ungkap Menteri Basuki. BIG