advertisements
advertisements
Transportasi

Bandara Nabire Baru Papua Dapat Kunjungan Dirjen Hubud

×

Bandara Nabire Baru Papua Dapat Kunjungan Dirjen Hubud

Sebarkan artikel ini
Saat kunjungan kerja Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan M. Kristi Endah Murni ke Bandar Udara (Bandara) Nabire Baru pada Selasa (4/7/2023). (dok. kemenhub)

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Dirjen Hubud Kemenhub) Maria Kristi Endah Murni melakukan kunjungan kerja ke Bandar Udara (Bandara) Nabire Baru pada Selasa (4/7/2023).

Peninjauan di bandara ini merupakan rangkaian kunjungan kerja Dirjen Perhubungan Udara di Pulau Papua.

Dalam kunjungan tersebut, Kristi mengatakan bahwa Bandara Nabire Baru berperan strategis untuk menumbuhkan perekonomian masyarakat di Papua melalui konektivitas transportasi udara antar wilayah.

Bandara Nabire Baru sebenarnya merupakan relokasi dari Bandara Nabire yang saat ini eksisting dikarenakan bandara tersebut sudah tidak bisa dikembangkan lagi. “Bandara Nabire Baru ini sebenarnya sudah siap ya, dari sisi udara dan sisi daratnya,” katanya.

Namun, lanjut Kristi, untuk fasilitas pendukung seperti akses jalan raya yang menghubungkan jalan nasional ke bandara sepanjang 5,6 km, supply jaringan listrik dari PLN, jaringan air bersih dari PDAM dan jaringan penguat untuk telekomunikasi saat ini belum siap.

“Untuk itu kami berharap dukungan dari Pemda agar secepatnya bisa segera terealisasikan,” jelas Kristi.

Bandara Nabire Baru merupakan bandara yang terletak di Kabupaten Nabire Provinsi Papua Tengah yang memiliki ukuran landas pacu 1.600 meter x 30 meter yang dapat melayani operasional pesawat jenis ATR-72, taxiway 23 meter x 165 meter dan apron 367,5 meter x 100 meter. Pada sisi darat, bandara ini memiliki terminal penumpang seluas 6.320 m2.

Dirjen Hubud juga meminta jajarannya untuk terus meningkatkan fasilitas keamanan dan keselamatan penerbangan di bandara tersebut.

“Saya juga perintahkan agar area sisi udara bandara tetap steril dari halangan dan hambatan. Untuk itu perlu pagar pembatas yang rapi dan rapat karena menyangkut safety,  sehingga maskapai penerbangan juga merasa aman apabila beroperasi di bandara tersebut,” ujarnya.

Selain itu, Kristi juga meminta pengelola bandara untuk selalu memperhatikan kebersihan dan melakukan penghijauan di area bandara baik di sisi darat maupun sisi udara.

“Kebersihan, keindahan dan penghijauan itu perlu karena termasuk pelayanan, agar para pengguna jasa transportasi udara betah dan nyaman di bandara,” ungkapnya.

Sebelumnya, Dirjen Hubud juga meninjau langsung operasional Bandar Udara Ewer yang terletak di Kabupaten Asmat, Provinsi Papua Selatan sebelum diresmikan Kamis (6/7/2023) oleh Presiden. BIG

Facebook Comments Box