Bantuan dukungan logistik bagi korban banjir Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara telah tiba di Kabupaten Nunukan pada Senin (2/6/2025).
Dukungan logistik ini diangkut ke Nunukan melalui jalur laut setelah transit di Tarakan.
Bantuan dengan tonase seberat 3,4 ton tersebut berisi selimut, matras dan sembako masing – masing sejumlah 300 unit.
Setelah bersandar di dermaga Pelabuhan Sembakung, bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ini, kemudian diserahterimakan secara simbolis kepada BPBD Kabupaten Nunukan melalui Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Nunukan, Arief Budiman.
Barang bantuan tersebut segera didata oleh tim BPBD untuk kemudian didistribusikan kepada warga yang terdampak banjir.
Bantuan dukungan logistik ini merupakan respon dari pemerintah pusat melalui BNPB setelah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nunukan menetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Alam Banjir dan Tanah Longsor di Kecamatan Sembakung, Sembakung Atulai, Lumbis, Sebuku, Krayan, Krayan timur, Krayan Barat, Krayan Tengah dan Krayan Selatan.
Status tanggap darurat ditetapkan selama 14 hari, sejak 23 Mei 2025 sampai dengan 5 Juni 2025.
Sebelumnya, banjir melanda sembilan kecamatan di Kabupaten Nunukan pascahujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Kalimantan Utara pada Rabu (20/5).
Wilayah terdampak banjir antara lain Kecamatan Sembakung, Lumbis, Sembakung Atulai, Sebuku, Krayan, Krayan Barat, Krayan Timur, Krayan Tengah, dan Krayan Selatan. Tinggi muka air saat itu mencapai 180 sentimeter (cm).
Banjir menyebabkan 1.997 Kepala Keluarga (KK) atau 6.626 jiwa terdampak. Sejumlah kerugian materiil terdata antara lain 1.684 unit rumah terendam, empat unit jembatan rusak berat dan 22 unit fasilitas umum, tujuh titik jalan, dan 84 petak lahan pertanian terdampak.
Kondisi terakhir per Senin (2/6), banjir telah berangsur surut. Pemantauan ketinggian permukaan air sungai Sembakung pada Senin pukul 06.30 WIB di Desa Atap, Kecamatan Sembakung terpantau surut jauh dan berada di posisi normal (kurang dari 3 meter).
Aktivitas warga masyarakat telah berjalan normal kembali. Demikian pula dengan aktivitas anak sekolah, khususnya siswa sekolah dasar yang sempat terhenti, karena gedung sekolahnya terendam banjir, mulai hari Senin telah berjalan normal kembali. BIG