Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) memborong lima penghargaan pada ajang Baznas Award 2025.
Capaian tersebut diharapkan semakin memacu optimalisasi Zakat, Infak dan Sedekah (ZIS), untuk penanggulangan kemiskinan, pengangguran, serta stunting di Jateng. Penghargaan tersebut diserahkan dalam Rakornas Baznas, di Jakarta.
Ketua Baznas Jateng Ahmad Darodji mengatakan, lima kategori yang diraih adalah Pengumpulan ZIS Terbaik, Inovasi Pendayagunaan Terbaik, Koordinasi Kelembagaan Terbaik, Kelembagaan Klaster 5 Terbaik, dan Tindak Lanjut Implementasi SOP Terbaik.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur Jateng Ahmad Luthfi juga mendapat penghargaan sebagai Pendukung Gerakan Zakat Indonesia.
Menurut Darodji, prestasi ini menjadi cambuk sekaligus motivasi untuk bekerja lebih keras.
“Penghargaan kepada gubernur juga bentuk terima kasih dari Baznas atas dukungan beliau dalam mendorong ASN membayar zakat,” ujarnya.
Dia menambahkan, hingga Juli – Agustus 2025, Baznas Jateng telah menghimpun lebih dari Rp70 miliar.
Sampai dengan akhir tahun 2025, diproyeksikan total pengumpulan mencapai Rp108 miliar.
Angka tersebut terus meningkat dari Rp82,6 miliar (2022), Rp91,7 miliar (2023) dan Rp102,7 miliar (2024).
Dana tersebut disalurkan untuk mendukung program Pengentasan Kemiskinan, Pengangguran, Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dan stunting.
Selain bantuan konsumtif, Baznas juga menyalurkan pelatihan kerja serta modal usaha bagi Usaha Menengah, Kecil dan Mikro (UMKM).
“Dengan stimulasi melalui 23 pelatihan kerja dan bantuan modal UMKM, harapannya mustahik (penerima zakat) bisa naik kelas menjadi muzakki (pembayar zakat),” jelasnya.
Sementara itu, Asisten Sekda Jateng Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Iwanuddin Iskandar mengapresiasi penghargaan untuk Gubernur Luthfi.
Menurutnya, kepemimpinan gubernur mampu menggerakkan berbagai elemen, sehingga pengumpulan ZIS semakin optimal.
“Baznas berperan penting mendukung program strategis Pemprov Jateng. Pembangunan tidak bisa hanya mengandalkan kemampuan fiskal daerah,” ungkapnya.
Bersama CSR dan investasi, Baznas menjadi motor penggerak untuk mengatasi pengangguran, kemiskinan dan stunting.
Dia menegaskan, prinsip akuntabilitas menjadi pegangan Baznas Jateng. “Gubernur sangat mengapresiasi upaya pengentasan kemiskinan, salah satunya melalui Baznas,” kata Iwanuddin. BIG
