Untuk meningkatkan kemaslahatan usaha ekonomi produktif warga yang membutuhkan, Badan Amil Zakat (Baznas) Kabupaten Semarang berencana memperluas pemanfaatan dana zakat, infak, dan sedekah (ZIS).
“Mulai tahun depan, Insyaallah Baznas akan mengembangkan bantuan modal usaha dan agribisbis bagi pelaku usaha yang membutuhkan,” ujar Ketua Baznas Kabupaten Semarang Khadziq Faisol pada soft launching Pelatihan Menjahit bagi Pemula di Balai Latihan Kerja Komunitas (BLKK) Kampoeng Indonesia Peduli di Desa Randugunting, Bergas.
Dia menjelaskan, pihaknya akan menyusun rencana kerja anggaran secara khusus untuk mendukung langkah itu. Menurutnya, upaya itu sebagai pengembangan Dunia Uang dan Dunia Agribisbis (Duda).
Jadi, lanjutnya, pihaknya akan memberikan fasilitas bantuan modal usaha tanpa agunan kepada pelaku usaha mikro, bekerja sama dengan lembaga perbankan.
Mengenai membantu pengembangan agribisnis, kata Khadziq, pihaknya akan memfasilitasi usaha peternakan dan pertanian petani skala kecil, dengan off taker atau pembeli yang pasti menguntungkan, sehingga usaha mikro itu dapat berkembang.
“Pelatihan menjahit ini akan menghubungkan peserta dengan Dunia Usaha Dunia Industri atau Dudi. Tahun depan, kita akan kembangkan Dunia Uang, Dunia Agribisnis atau Duda,” jelasnya.
Dirinya berharap, para pelaku usaha mikro itu nantinya akan menjadi pembayar zakat yang potensial, sehingga akan menambah perolehan dana ZIS setiap tahunnya, sekaligus akan menambah kemampuan Baznas mengentaskan kemiskinan lewat dana ZIS yang disalurkan, kepada para mustahik atau penerima zakat.
Dia menambahkan, berdasarkan kajian dari Baznas Pusat, potensi dana ZIS di Kabupaten Semarang diperkirakan mencapai Rp35 miliar per tahun.
Pada tahun 2023, terkumpul Rp5 miliar. Tahun ini, Baznas menargetkan perolehan Rp7 miliar.
Sebagai informasi, pelatihan menjahit bagi pemula bekerja sama antara Baznas dan Baznas Kabupaten Semarang pada 2024 diikuti 80 peserta. BIG