Pendidikan

Bunda PAUD Jateng Siap Dampingi Satuan Pendidikan Anak Usia Dini

×

Bunda PAUD Jateng Siap Dampingi Satuan Pendidikan Anak Usia Dini

Sebarkan artikel ini
Pos PAUD Cendekia di Kota Semarang. (dok. semarangkota.go.id)

Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Provinsi Jawa Tengah, Nawal Arafah Yasin bersama Pokja Bunda PAUD, terus berfokus melakukan pendampingan terhadap satuan PAUD yang saat ini di Jawa Tengah jumlahnya mencapai 32.684 lembaga.

Hal itu disampaikan saat membuka webinar Pengelolaan dan Penyelenggaraan PAUD di Jawa Tengah melalui Zoom Meeting.

Dia mengungkapkan, pendampingan itu dilakukan agar seluruh satuan PAUD di Jateng, dapat mengembangkan pendekatan PAUD holistik integratif.

“Saya harapkan PAUD di Jawa Tengah memiliki layanan yang bermutu, holistik, dan integratif,” katanya.

Nawal menambahkan, komitmen itu menjadi bagian dari spirit Ngopeni Nglakoni, yang selalu ditekankan Gubernur Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin.

Dalam hal ini, Bunda PAUD Jateng memiliki visi Ngopeni Bocah, Wajib Nglakoni Setahun Prasekolah.

Dia menjelaskan, program pengembangan PAUD holistik integratif, juga sudah diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 60 Tahun 2023, yang menekankan integrasi aspek pendidikan, kesehatan, gizi, pengasuhan, perlindungan, dan kesejahteraan anak secara simultan dan terkoordinasi.

Saat ini, jumlah PAUD di Jateng tercatat sebanyak 32.684. Terdiri dari 19.264 Taman Kanak – kanak (TK), 10.112 Kelompok Bermain (KB), 552 Tempat Penitipan Anak (TPA) dan 2.756 satuan PAUD sejenis.

Adapun total guru atau tenaga pendidik PAUD sebanyak 57.208 orang, dengan jumlah murid 911.218 anak.

Menurut Nawal, angka itu merupakan potensi besar bagi Jawa Tengah, untuk berkontribusi dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.

“Banyaknya PAUD ini menjadi potensi, bukan halangan. Dengan kekuatan yang besar, angka yang besar ini, Insyaallah kita mampu menggerakkan PAUD agar lebih baik,” ujar istri Wakil Gubernur Jateng tersebut.

Pasalnya, lanjut Nawal, usia 0 tahun hingga enam tahun adalah usia emas (golden age), periode pertumbuhan yang akan mempengaruhi anak di masa depan.

Oleh karena itu, dia menambahkan, PAUD diharapkan dapat memberikan layanan pendidikan yang merata, berkualitas dan berkeadilan.

“Kita punya tanggung jawab dalam mewujudkan layanan PAUD bukan hanya merata, tapi juga berkualitas dan berkeadilan. Ini merupakan salah satu kunci pembangunan SDM untuk mewujudkan Indonesia Emas,” ungkapmya.

Nawal menilai, PAUD di Jawa Tengah memiliki banyak tantangan. Salah satunya, Angka Partisipasi Kasar (APK) PAUD pada 2024, berdasarkan data BPS, hanya 47,65% dan jumlah anak yang terlayani PAUD masih di angka 14,31%.

“Kita semua harus bergerak bersama – sama dengan langkah – langkah strategis agar APK ini paling tidak mendekati 60% atau harapannya ke 70%,” ujarnya.

Dia berharap, seluruh pihak dapat bersinergi dalam mewujukan PAUD holistik integratif di Jawa Tengah. Mulai dari Bunda PAUD provinsi dan 35 kabupaten/kota, pemerintah daerah, organisasi mitra, dan juga seluruh lembaga PAUD.

“Saya berharap kegiatan ini akan memberikan pemanfaatan yang luas dan signifikan, dalam pengeolaan dan penyelenggaraan pengembangan layanan PAUD holistik dan integratif di Jawa Tengah,” jelas Nawal. BIG

 

 

Facebook Comments Box