advertisements
advertisements
Regional

Butuh Keseriusan Perbaiki Ekosistem Gambut di Sumsel

×

Butuh Keseriusan Perbaiki Ekosistem Gambut di Sumsel

Sebarkan artikel ini
Focus Group Discussion (FGD) Konsultasi Teknis Penyusunan Prinsip, Kriteria Indikator dan Standar Operasional Prosedur (SOP) Monitoring dan Evaluasi Efektivitas Restorasi Gambut di Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) dilaksanakan di Grand Atyasa Convention Centre Palembang. (dok. sumselprov.go.id)

Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Selatan S.A Supriono membuka Focus Group Discussion (FGD) Konsultasi Teknis Penyusunan Prinsip, Kriteria Indikator dan Standar Operasional Prosedur (SOP) Monitoring dan Evaluasi Efektivitas Restorasi Gambut di Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) dilaksanakan di Grand Atyasa Convention Centre Palembang.

Dalam sambutannya dia mengatakan bahwa permasalahan lahan gambut ini dapat diselesaikan jika dilaksanakan dengan benar – benar serius dan dilakukan reboisasi menyeluruh dalam ekosistem untuk mengembalikan lahan gambut yang alami.

“Masalah ini tidak boleh main – main kalau mau mita selesaikan. Kita harus sepakat dulu bahwa gambut itu harus dipelihara, karena gambut itu ada didalam tegakan hutan. Kalau gambut itu akan dipelihara dan diperbaiki, tindakannya adalah tanam, dihutankan lagi, reboisasi gambut yang sudah gundul – gundul itu,” ujarnya.

Supriono menambahkan, kunci dalam menangani permasalahan lingkungan hidup seperti Gambut adalah keseriusan, sepanjang itu tidak ada, tidak akan berhasil tindakan apapun yang dilakukan.

Dia berharap FGD yang dilaksanakan dapat memberikan masukan yang banyak dan solusi dalam rangka menyusun SOP dengan kata kunci ekosistem gambut.

Sementara itu, Koordinator ICRAF Sumsel, David Susanto menyampaikan bahwa kegiatan FGD yang dilaksanakan diinisiasi oleh Tim Restorasi Gambut Daerah (TRGD) Sumsel dengan tujuan untuk menyamakan prinsip, kriteria indikator dan Standar SOP dalam mengukur lahan gambut serta cara terbaik dalam melakukan restorasi gambut.

“Hari ini duduk kita untuk melihat ruang – ruang apa saja yang menjadi alat ukur yang akan kita sepakati bersama hari ini. Yang nantinya akan menjadi keluaran dan menjadi bagaian rekomendasi di tingkat daerah maupun nasional,” ungkapnya.

Kegiatan FGD tersebut diikuti oleh masing – masing perwakilan dari Dinas Kehutanan, Dinas Lingkungan Hidup, akademisi dari berbagai Universitas di Sumsel. Turut hadir Koordinator TRGD Sumsel Dharna Dachlan. BIG

Facebook Comments Box