Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Padang, Sumatra Barat (Sumbar), memberikan pembinaan bagi Industri Kecil dan Menengah (IKM) di daerah itu agar bisa memiliki daya saing di pasar yang lebih luas.
Penjabat (Pj) Dekranasda Kota Padang Vanny Andree Algamar mengatakan, produk yang dihasilkan oleh Industri Kecil Menengah (IKM) Kota Padang memiliki ciri khas yang kuat, namun tetap harus meningkatkan kualitas agar bisa bersaing.
Menurutnya, pada era digitalisasi banyak alternatif pilihan yang tersedia untuk pembelajaran guna meningkatkan kualitas, sekaligus memperluas pasar, diantaranya melalui media sosial.
“Kita ingin IKM-IKM di Kota Padang terus meningkatkan daya saing dan kualitas produknya. Apalagi di era digitalisasi sekarang, semuanya dipermudah dalam memasarkan produk, salah satunya melalui penggunaan media sosial,” ujarnya.
Dia menuturkan, saat ini jenis produk IKM di Kota Padang yang saat ini berjumlah 10.000 lebih tak kalah bagus dari produk IKM lainnya, karena produk yang dihasilkan memiliki keunggulan dengan ciri khas dan ragam variasi tersendiri disertai kualitas yang menjanjikan.
“Kami berharap IKM Kota Padang bisa memperluas pemasaran, bahkan harus go nasional dan internasional,” kata istri Pj Wali Kota Padang itu.
Untuk memotivasi dan memberikan pembinaan, Dekranasda rutin mengunjungi IKM di Kota Padang, antara lain pada Kamis mengunjungi Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Intan di Kelurahan Parak Laweh Pulau Air Nan XX, Kecamatan Lubuk Begalung.
KUBE yang dipimpin Intan (30) ini bergerak di usaha kerajinan sulaman benang emas dengan hasil berupa songket, selendang dan juga bahan baju beragam motif dan warna.
“Produknya inovatif sehingga tidak saja menyasar kaum ibu, namun juga generasi muda. Harganya juga relatif terjangkau,” ungkapnya.
IKM yang dikunjungi selanjutnya adalah KUBE Sehati yang dipimpin Alfia Zaib (Vivi).
KUBE yang berada di Kelurahan Batuang Taba Nan XX ini juga bergerak di sulaman benang emas dan suji cair.
Terakhir, Dekranasda mengunjungi workshop Trash 2 Move (recycle plastic waste) yang berada di Jalan Soetomo No.12 D, Kelurahan Kubu Marapalam, Kecamatan Padang Timur.
“IKM yang digerakkan Rovans dan kawan-kawan tersebut mampu mengolah sampah plastik menjadi produk furnitur menarik seperti kursi, meja, rak buku, jam dinding dan lainnya,” tuturnya.
Menurutnya, usaha tersebut menjanjikan sehingga didukung pengembangannya, apalagi dapat mengurangi timbulan sampah Kota Padang yang diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Air Dingin, yang per harinya mencapai 600 ton. BIG