advertisements
advertisements
JABAR MagzRegional

Desa Cinta Kabupaten Garut Optimis Jadi Desa Terbaik di Jabar

×

Desa Cinta Kabupaten Garut Optimis Jadi Desa Terbaik di Jabar

Sebarkan artikel ini
Peta Desa Cinta di Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat (Jabar). (dok. istimewa)

Sejumlah desa dan kelurahan kini akan bersaing menjadi yang terbaik di ajang Lomba Desa dan Kelurahan (Lomdeskel) Tingkat Provinsi Jawa Barat (Jabar).

Salah satu dari 10 desa dan kelurahan yang diadu dalam Lomdeskel Tahun 2023 ini adalah Desa Cinta Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Garut, yang kini telah masuk tiga besar dan lolos ke tahapan pengecekan ulang.

Kegiatan lomdeskel ini merupakan bagian dari tahapan evaluasi kinerja pemerintahan desa dan kelurahan, selain mempublikasikan capaian desa dan kelurahan dalam kurun waktu satu tahun.

Desa Cinta bersama dengan dua desa di Jawa Barat dinyatakan lolos untuk mengikuti tahapan berikutnya, bersama Desa Cimenyan Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung, dan Desa Taringgul Tonggoh dari Kecamatan Wanayasa Kabupaten Purwakarta.

Pada tahapan rechecking nanti, Desa Cinta Kecamatan Karangtengah akan direview langsung oleh tim penilai mulai dari kondisi, potensi, keunggulan, inovasi dan informasi lainnya.

Dari pihak pribumi akan turut hadir Bupati Garut Rudy Gunawan, beserta istri selaku Ketua TP-PKK Kabupaten Garut Diah Kurnasari Gunawan, Wakil Bupati (Wabup) Garut Helmi Budiman beserta istri Hani Firdiani Budiman, Sekda Kabupaten Garut Nurdin Yana, dan unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).

Sebelum masuk tahap rechecking, Desa Cinta akan dinilai di tingkat Provinsi Jabar, mulai tentang pemerintahan, kewilayahan, kemasyarakatan, serta kemampuan dalam penyampaian paparan di hadapan dewan juri, serta kesesuaian program peserta dengan isu strategis yang menjadi tema Lomdeskel 2023, yaitu kemiskinan ekstrem, inflasi dan stunting.

Desa Cinta yang kini dihuni oleh 5.355 jiwa tersebar di tiga dusun, 13 Rukun Warga (RW) dan 31 Rukun Tetangga (RT).

Kepala Desa Cinta Gaos Hamdani menuturkan, dalam kegiatan Lomdeskel tahun ini, pihaknya mengusung sebuah inovasi bernama Social Enterprise, dengan inovasi ini merupakan inovasi abstrak namun terwujud melalui pembangunan ekonomi kesejahteraan termasuk peningkatan kesejahteraan masyarakat itu sendiri.

Dia memaparkan, melalui inovasi social enterprise ini, pihaknya bersama masyarakat bergotong-royong melakukan swadaya masyarakat, salah satunya yaitu pembangunan Kantor Desa Cinta yang berdiri megah.

“Apa itu yang namanya inovasi social enterprise yang bentuknya abstrak, tapi Alhamdulillah dampak dari inovasi itu sendiri bisa kita lihat ini wujud nyata pembangunan kantor desa,” katanya saat diwawancarai oleh Tim Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Garut disela-sela persiapannya menyambut tim dari Provinsi Jabar di Kantor Desa Cinta, Kabupaten Garut, Selasa (20/6/2023).

Gaos menambahkan, pembangunan kantor ini merupakan bantuan stimulus dari APBD kabupaten dan provinsi sebesar Rp300 juta, sedangkan pembangunan kantor desa ini menghabiskan Rp1,1 miliar, sehingga sisanya Rp800 juta atau 72% adalah swadaya murni warga masyarakatnya melalui gotong-royong.

Selain itu, melalui inovasi yang mengandalkan kegotong-royongan dari masyarakat ini, pihaknya bisa membangun jalan baru untuk membuka akses ekonomi masyarakat di Deda Cinta, dan pembangunan tersebut full melalui swadaya masyarakat dengan menghabiskan anggaran Rp3 miliar.

Alhamdulillah, kami bisa membangun jalan baru untuk akses membuka ekonomi yang awalnya bisa dilalui oleh roda dua sementara, sekarang bisa roda empat, sepanjang 4 km atau atau 4.000 meter, lebar 3 meter yang kalau dikalkulasikan dengan uang itu lebih dari Rp3 miliar, itu murni swadaya dari masyarakat kami, untuk meningkatkan ekonomi,” jelasnya dalam situs jabarprov.go.id.

Gaos mengungkapkan, jika keberhasilan inovasi social enterprise ini tak lepas dari dukungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut dengan yang luar biasa.

Selain itu, dia menilai keberadaan desa saat ini juga didukung oleh pemerintah pusat melalui hadirnya Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa untuk mempercepat pembangunan dan pemerataan desa, selain itu juga didukung dengan beberapa inovasi dari Pemprov Jabar, salah satunya dengan mewajibkan desa agar bisa melek Informasi dan teknologi.

“Jadi kami tidak sendiri dan kami siap menyongsong desa maju menuju mandiri dan siap juara untuk tingkat provinsi,” ujarnya. BIG

Facebook Comments Box