Teknologi

Diskominfo Jateng dan Kemenkomdigi Perkuat Kolaborasi Lintas Sektor

×

Diskominfo Jateng dan Kemenkomdigi Perkuat Kolaborasi Lintas Sektor

Sebarkan artikel ini
Focus Group Discussion (FGD) Pendampingan Smart Province Jawa Tengah dan Smart City Semarang Raya. (dok. jatengprov.go.id)

Penyelenggaraan smart province dan smart city berdampak baik terhadap pelayanan kepada masyarakat, dengan menghadirkan pelayanan publik yang mudah, murah, efektif dan efisien.

Jadi, kepercayaan publik terhadap pemerintah menjadi lebih baik dan untuk mewujudkannya, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) terus meningkatkan kolaborasi dengan berbagai pihak.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Tengah Agung Hariyadi, pada Focus Group Discussion (FGD) Pendampingan Smart Province Jawa Tengah dan Smart City Semarang Raya.

Kegiatan yang digelar Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) pada 13 – 14 Oktober 2025 merupakan bagian dari rangkaian program pendampingan untuk penyusunan Rencana Induk atau Master Plan Provinsi Cerdas Jawa Tengah.

Agung menuturkan, smart city dan smart province menciptakan tata kelola pemerintahan yang lebih efektif, efisien, inklusif dan berkelanjutan. Keduanya saling melengkapi dan saling menguatkan.

Smart province mendorong integrasi antarwilayah, penyelarasan data dan sistem informasi, serta sinkronisasi kebijakan antarlevel pemerintahan, sedangkan smart city menjadi ujung tombak pelayanan publik berbasis digital, yang langsung dirasakan oleh masyarakat.

Dengan demikian, katanya, kolaborasi yang erat antara pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/ kota, menjadi syarat mutlak dalam menyukseskan agenda digitalisasi daerah.

“Kita tidak sekadar melaksanakan program. Dengan adanya smart province dan smart city itu, kita akan dipercaya dan dicintai oleh masyarakat serta pengunjung. (Itu) karena mereka merasa dimudahkan dalam pelayanan. Impact-nya adalah perputaran ekonomi, investasi, dan tentunya keamanan, ketertiban, dan kenyamanan masyarakat,” jelas Agung.

Dia menjelaskan, Diskominfo Jateng bersama tim ahli juga tengah memperbarui rencana induk Provinsi Cerdas, agar selaras dengan kebutuhan dan perkembangan daerah.

Kolaborasi lintas sektor diperlukan, untuk menghasilkan solusi-solusi cerdas terhadap permasalahan yang dihadapi masyarakat.

Direktur Akselerasi Teknologi Pemerintah Digital Daerah, Kemenkomdigi Aris Kurniawan sepakat, kolaborasi sangat diperlukan dalam penyelenggaraan smart province dan smart city, terutama untuk mengatasi berbagai masalah yang dihadapi oleh kabupaten/ kota, khususnya di wilayah Semarang Raya

“Harapannya ada semacam kesepakatan dan semangat yang sama, agar bisa saling berbagi beban, permasalahan, sekaligus solusi dan sumber daya antara wilayah di Semarang Raya, (yakni) Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Kabupaten Demak, Kabupaten Kendal, dan nantinya Kota Salatiga. Ini jadi wujud gotong royong kita sebagai warga Indonesia Raya,” tuturnya.

Dia menambahkan, kekompakan dalam berbagi sumber daya dan solusi dalam menyelesaikan masalah di wilayah Semarang Raya ini, diharapkan dapat membantu menyelesaian masalah masyarakat, sekaligus meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Aris akan memfasilitasi dan membantu mengatasi hambatan yang dihadapi.

“Kami akan membantu Bapak Ibu semua untuk menguraikan hambatan itu, misalnya keterbatasan anggaran bisa kita fasilitasi untuk kolaborasi dengan private sector. Atau misalnya, sumber dayanya kurang, bisa kita bantuk dengan memberikan training, pelatihan bagi teman-teman di Semarang Raya,” ujarnya.

Tenaga Ahli dari Kemenkomdigi, Prof. Harya Dama Widiputra menuturkan, smart province bukan hanya tentang digitalisasi, melainkan inovasi yang mampu menyatukan berbagai sumber daya, untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

“Kunci smart province adalah inovasi yang terpadu dan berkelanjutan. Tidak harus selalu berbasis teknologi digital, tapi bagaimana solusi yang dihasilkan bisa berdampak langsung pada kesejahteraan warga,” jelas Guru Besar dari Universitas Perbanas Jakarta tersebut.

Prof. Harya menyebutkan, enam dimensi utama pembangunan Smart Province yang menjadi acuan dalam penyusunan rencana induk, yaitu smart governance, smart branding, smart economy, smart living, smart society, dan smart environment.

Keenam dimensi itu digunakan untuk memetakan peran setiap perangkat daerah sesuai bidangnya, sehingga pembangunan berjalan lebih terarah dan saling terhubung. BIG

Facebook Comments Box