Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Jawa Timur (Diskop UKM Jatim) menggelar Workshop Peningkatan Produktivitas dan Standardisasi Produk Koperasi di Jatim.
Kegiatan tersebut digelar untuk meningkatkan kualitas produk Koperasi di Jatim.
Mengutip laman resmi Diskop UKM Jatim (23/8/2023), kegiatan ini berlangsung selama dua hari, pada 21-22 Agustus 2023 di Surabaya dan diikuti oleh 60 orang pengurus/pengelola Koperasi yang ada di Jatim.
Kepala Diskop UKM Jatim, Andromeda Qomariah mengatakan, Jawa Timur patut berbangga, karena Koperasi Agro Niaga (KAN) Jabung telah memenangkan proses seleksi dan pada 23-25 Agustus 2023 berhak mewakili Indonesia pada kegiatan Inclusive Business Award tingkat ASEAN di Bali yang akan diikuti oleh sembilan negara.
“Mudah-mudahan prestasi ini bisa memberikan motivasi kepada saudara-saudara yang mengikuti workshop pada hari ini agar dapat mengikuti prestasi yang dicapai oleh KAN Jabung yang koperasinya sangat luar biasa, bagus dalam manajemennya, pengelolaannya dan dalam pengembangannya,” ujarnya.
Dia menjelaskan bahwa berbagai manfaat terkait upaya peningkatan produktivitas dan standardisasi bagi produk koperasi di Jatim.
Standardisasi ini dimaksudkan agar produk-produk yang dihasilkan oleh koperasi terpercaya dan terjaga kualitasnya, lanjutnya, jika produk sudah dipercaya dan memiliki standardisasi, maka buyer baik dari lokal/regional maupun pasar global tidak perlu lagi mendatangi produsen untuk melakukan pengecekan produk, cukup melihat logonya di situ.
“Ada mungkin logo halalnya, ISO-nya, HACCP-nya, maupun SNI. Dengan demikian ini tentu tidak akan membuat koperasi selaku pemilik produk tersebut merasa repot dan ribet setiap kali akan melakukan penawaran produknya kepada pasar,” jelas Andromeda.
Lalu untuk standardisasi produk koperasi, Andromeda menambahkan ini dilakukan dalam rangka implementasi Instruksi Presiden (Inpres) Presiden Nomor 2 tahun 2022 tentang percepatan peningkatan penggunaan produk dalam negeri dan produk usaha mikro, usaha kecil dan koperasi dalam rangka menyukseskan gerakan nasional Bangga Buatan Indonesia pada pelaksanaan pengadaan barang/jasa pemerintah,
“Pemerintah sudah membuka 40% belanja pemerintah teralokasikan untuk produk-produk KUKM. Ini adalah peluang, maka dari itu mari kita semua bersatu padu untuk dapat meningkatkan standardisasi dan produktivitas produksi kita,” ungkapnya.
Standardisasi untuk mendukung koperasi ini tentunya diharapkan agar produk-produk koperasi bisa naik kelas, bisa go global, ada penyeragaman standar, kenapa harus standar, karena di era globalisasi ini ada rantai pasokan barang di seluruh dunia, bahkan hampir di seluruh negara di dunia ini membutuhkan rantai pasokan barang, pada saat ini semua konsentrasinya di situ.
Kadis Andromeda mengajak semua peserta yang hadir pada kegiatan ini untuk yakin koperasi bisa diajak berkembang jika melakukan pengelolaan secara modern, apalagi sekarang eranya transformasi ke digitalisasi.
“Kesimpulannya adalah bahwa standardisasi produk itu wajib yang tidak bisa dihindari lagi, standardisasi mempunyai manfaat optimum baik bagi produsen maupun konsumen,” ujarnya.
Kepala Bidang Produksi dan Restrukturisasi Usaha Diskop UKM Jatim Susanti Widyastuti mengatakan, standardisasi merupakan jaminan mutu, daya saing, persaingan usaha agar sehat dan transparan.
Hal ini, dia menambahkan, sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 20 Tahun 2014 tentang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian.
“Oleh karena itu, tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman pengurus/pengelola koperasi di Jatim dalam menerapkan standardisasi produk agar berdaya saing,” kata Susanti. BIG