Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamen Ekraf) Irene Umar mengatakan, pentingnya menciptakan ekosistem ekonomi kreatif (ekraf) yang kuat dan melindungi ide – ide yang inovatif terkait event atau festival.
Hal itu disampaikan dalam audiensi dengan panitia acara Paradise Island Clothing Association (PICA) FEST di Gedung Film Pesona Indonesia, Jakarta, baru – baru ini.
Kementerian Ekonomi Kreatif ingin mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif yang dimulai dari daerah.
Dengan kekuatan ekosistem dan kehadiran festival untuk UMKM lokal, lanjut Wamen Ekraf, seperti PICA FEST, maka apa yang dilakukan sudah selaras untuk memajukan industri kreatif di Bali.
“Demi menarik lebih banyak sponsor dan pengunjung, Hak Kekayaan Intelektual (HaKI) juga harus segera diurus agar bantu tingkatkan nilai merek suatu event,” katanya dalam audiensi tersebut.
Wamen Ekraf Irene menambahkan, PICA FEST selain fokus pada konsep acara, juga jadi wadah bagi komunitas yang ingin menciptakan nilai tambah dan memadukan kegiatan-kegiatan kreatif positif.
Selain itu, Wamen Ekraf Irene menjelaskan bahwa kreativitas dan inovasi dalam festival dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi kreatif nasional.
“Banyak festival yang bertebaran di berbagai daerah, tetapi kita tak punya data – data yang terintegrasi. Sepertinya kita harus buat mapping, seperti apa pengelolaan bisnis dalam event atau festival termasuk tipikal demografis pengunjung atau pengisi acaranya, juga harus ada konsolidasi untuk melihat potensi dari setiap festival tiap kota,” ungkapnya.
PICA FEST merupakan wadah bagi para pejuang industri kreatif muda yang fokus dalam fesyen sejak tahun 2014.
Dalam rangka membangkitkan dan memajukan UMKM di Bali, PICA FEST akan digelar selama empat hari berturut – turut, pada 24 – 27 Juli 2025 di Lapangan Niti Mandala Denpasar.
Sementara itu, Ketua Panitia PICA FEST 2025, I Gede Andika Paramartha memaparkan peluang sektor ekonomi kreatif dari komunitas – komunitas yang ada di Bali.
Menurutnya, PICA FEST tumbuh organik dan mengiringi kemunculan jenama – jenama lokal sehingga mencapai 20.000 orang per hari pada penyelenggaraan tahun lalu.
“PICA FEST merupakan festival clothing and music yang merangkul anak – anak muda, termasuk komunitas. Kami menggandeng beberapa komunitas dan memfasilitasi mereka di sana,” tuturnya.
Dia mencontohkan komunitas hewan reptil yang membuat seperti mini zoo dan banyak komunitas kreatif lain, seperti e-sports, running atau pencinta lingkungan.
“Harapannya, Kementerian Ekonomi Kreatif juga turut menjadi sponsor atau memperkenalkan acara kami ke brand lokal sehingga PICA FEST makin dikenal dan jadi bisa masuk kalender event nasional,” jelas Andika.
Dalam pertemuan ini, Wamen Ekraf Irene didampingi Deputi Bidang Kreativitas Budaya dan Desain Yuke Sri Rahayu, serta Direktur Fesyen Romi Astuti. I