Pemerintah Kota (Pemkot) Yogya mendukung penuh aksi menuju sejuta biopori yang digagas oleh Paguyuban Bank Sampah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) guna mendukung gerakan organikkan Jogja.
Wali Kota Yogya Hasto Wardoyo sangat mengapresiasi aksi tersebut, karena untuk mengatasi permasalahan sampah perlu dukungan dari semua pihak.
Dengan sinergi tersebut, lanjutnya, akan menghasilkan langkah strategis dalam mengubah paradigma pengelolaan sampah.
Menurut Hasto, dengan adanya aksi ini menandakan sinergi tersebut berjalan dengan baik.
“Kegiatan hari ini merupakan bukti nyata bahwa kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan dunia pendidikan dapat mewujudkan langkah-langkah konkret dalam mewujudkan kota yang lebih hijau, sehat dan tentunya bebas dari sampah,” katanya di Sekolah Pascasarjana UGM Yogyakarta.
Hasto menuturkan, Pemkot Yogya secara aktif menyosialisasikan dan mengedukasi masyarakat tentang manfaat biopori melalui berbagai kegiatan dan acara.
Bahkan, dia menambahkan, pihaknya juga telah menggandeng berbagai pihak untuk mengadakan pelatihan dan workshop tentang pembuatan dan pemanfaatan biopori.
“Biopori ini tidak hanya diterapkan di lingkungan tempat tinggal saja, namun juga berbagai tempat seperti dilingkungan sekolah, puskesmas, perkantoran dan berbagai fasilitas umum lainnya,” jelasnya.
Sementara itu, Sekretaris Paguyuban Bank Sampah DIY Erwan Widyarto menjelaskan, dalam mendukung gerakan organikkan jogja pihaknya sengaja memilih metode biopori.
Dipilihnya biopori ini, lanjutnya, karena metode ini selain ramah lingkungan juga sederhana dan murah.
Dalam aksi ini pihaknya akan mengajak berbagai lapisan masyarakat terutama dari generasi muda, seperti Karang Taruna, remaja masjid, pemuda gereja dan masih banyak lagi.
Para pemuda ini selanjutnya akan diberikan edukasi dan pelatihan sehingga menjadi patriot lingkungan.
“Mereka yang telah dibentuk karakternya melalui training intensif ini nantinya akan menjadi motor utama gerakan satu juta biopori,” ungkapnya.
Puncak dari gerakan tersebut akan digelar pada Oktober 2025 yang juga bertepatan pada peringatan Hari Sumpah Pemuda.
“Nantinya para kader ini yang berasal dari berbagai tempat di Jogja akan membuat biopori serentak yang jumlahnya satu juta sehingga nantinya juga akan masuk Rekor MURI,” tegasnya. BIG