JATENG MagzRegional

Gerakan Pangan Murah Pemprov Jawa Tengah

×

Gerakan Pangan Murah Pemprov Jawa Tengah

Sebarkan artikel ini
Gerakan Pangan Murah (GPM) seperti yang dilakukan Dinas Ketahanan Pangan Jateng di halaman Kantor Kecamatan Gladagsari, Kabupaten Boyolali. (dok. jatengprov.go.id)

Gerakan Pangan Murah (GPM) dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga pangan yang diadakan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng), telah membantu meringankan beban kebutuhan masyarakat.

Salah satu upaya tersebut dilakukan Dinas Ketahanan Pangan Jateng di halaman Kantor Kecamatan Gladagsari dan Kecamatan Juwangi, Kabupaten Boyolali, baru – baru ini.

Pantauan di lokasi, ratusan warga memenuhi halaman kantor Kecamatan Gladagsari.

Mereka antusias membeli barang kebutuhan pokok di sejumlah stand yang disediakan, seperti harga beras medium di stan Bulog yaitu beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dijual Rp56.000 per 5 kg dengan pembelian maksimal 2 pak, minyak goreng Minyakkita 1 liter Rp15.500 dan minyak goreng botol premium Rp19.000 per kg.

Stand lain, PT Perusahaan Perdagangan Indonesia menyediakan gula dengan harga Rp18.000 per kg dan tepung terigu Rp9.000 per kg.

Pada stand PT Jateng Agro Berdikari untuk minyak goreng Rp14.000 per liter, gula pasir Rp15.000 per kg dan beras medium Rp55.000 per 5 kg atau per kilogramnya seharga Rp11.000.

Stand PT Rajawali Nusindo menjual Minyakkita Rp15.500 per kg, gula kemasan 1 kg Rp17.500, beras Rania premium per 5 kg sebesar Rp72.000.

Sementara itu, stand Poktan Sumber Rejeki Boyolali menjual bawang merah Rp9.500 per seperempat kg, cabai Rp5.000 per pak dan bawang putih Rp8.000 per seperempat kg.

Ada juga, daging ayam Rp28.000 per kg dan telur ayam Rp24.000 per kg.

Ketua Tim Penggerak PKK Jateng Nawal Arafah Yasin, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah Dyah Lukisari, Ketua PKK Boyolali Dita Agus Irawan dan pihak terkait melakukan peninjauan stand, serta berinteraksi dengan warga.

“Sangat membantu sekali untuk warga miskin atau yang kurang mampu, seperti saya,” ungkap Samiyem, warga Desa Gladagsari, Boyolali di lokasi GPM.

Warga lain, Menik asal Tempel, Gladagsari menuturkan, harga kebutuhan yang ditawarkan di GPM sangat meringankan masyarakat, seperti daging ayam yang baru dibelinya.

“Sangat membantu dan semoga sering-sering acara ini. Baru beli ayam dan bawang putih,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua TP PKK Jateng, Nawal Arafah Yasin mengatakan, pada kegiatan ini terdapat subsidi harga dari Dinas Ketahanan Pangan.

Dengan begitu, kegiatan itu sangat bisa mengurangi beban masyarakat. Harga yang ditawarkan juga lebih murah, seperti minyak goreng, beras, sayuran, daging ayam, dan lainnya.

“Ayam di pasaran Rp32.000. Di sini di jual Rp28.000. Ada GPM bisa menurunkan kemiskinan, dan dilakukan di titik-titik lain,” kata Nawal.

Kegiatan GPM, lanjutnya, juga bekerja sama dengan pihak lain seperti Bulog dan BUMD lainnya.

TP PKK Jateng juga berharap masyarakat tidak membeli dalam jumlah yang berlebihan. “Agar tidak panic buying, jadi secukupnya saja”.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah Dyah Lukisari, mengatakan, kegiatan akan gencar dilakukan dengan menyesuaikan dinamika di lapangan terutama saat harga kebutuhan naik.

“Sudah jalan di 10 kabupaten tahap pertama, dan 11 kabupaten di tahap kedua. Prioritas di daerah dengan harga pangan naik,” tuturnya.

Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jateng memberi subsidi harga untuk 5 ton beras, minyak goreng 1.000 liter dan lainnya, bahkan subsidi transportasi diberikan kepada seluruh stand yang di kegiatan GPM.

“Supaya penerima manfaat bisa lebih banyak. Karena anggaran ada pagunya. Kalau langsung digerojok semua nanti kalau ada gejolak, habis ya,” katanya. BIG

 

Facebook Comments Box