Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa secara langsung menyerahkan penghargaan Inovasi Teknologi (Inotek) Award 2023, sekaligus meluncurkan Aplikasi Jatim Berdasi di Surabaya.
Ajang Inotek Award yang diinisiasi oleh Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Jatim merupakan kegiatan rutin tahunan untuk membangun ekosistem inovasi di kabupaten/kota se-Jatim.
Melalui Inotek Award, diharapkan kepala atau perangkat daerah mampu menggali potensi khas daerahnya masing-masing, sehingga berdampak pada meningkatnya kesejahteraan.
Adapun aplikasi Jatim Berdasi (Jawa Timur Berdaya dengan Inovasi) adalah aplikasi sistem pendaftaran dan kelengkapan administrasi untuk mempermudah seleksi penilaian, serta menjaga akurasi hasil inovasi, sehingga tidak ada lagi berkas yang dikirim secara manual dalam ajang Inotek Award.
Pada kesempatan ini, Gubernur Khofifah menyampaikan selamat dan sukses kepada penerima penghargaan Inotek Award dan berharap, ke depan Inotek dapat berdampak di masyarakat.
“Ke depan saya berharap Inotek Berdampak di masyarakat, yang seluruh inovasi dan teknologinya dapat dirasakan manfaatnya dengan baik oleh masyarakat,” tuturnya.
Lebih lanjut, Khofifah menuturkan, percepatan perubahan di bidang teknologi merupakan salah satu dari empat pilar menuju Indonesia Emas 2045.
“Di pilar pertama pengembangan SDM dan Iptek, pada posisi inilah pertemuan antara inovasi dan digital menjadi bagian yang sangat penting untuk diimplementasikan. Inotek harus Berdampak, jadi teknologi harus memberikan manfaat bagi kehidupan kemanusiaan,” jelasnya.
Begitu juga dengan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), Khofifah mengungkapkan, Provinsi Jatim adalah satu-satunya provinsi yang mendapatkan penghargaan dari Kementerian PAN RB.
“Memang kalau dari segi elektronifikasi, Jawa Barat lebih unggul, namun satu-satunya provinsi yang mendapatkan award dari Kementerian PAN RB adalah Provinsi Jawa Timur,” ungkapnya.
Pasalnya, Provinsi Jatim menghitung SPBE berdampak, jadi tidak sekedar elektronifikasi, tidak sekedar menumpuk data, dan mengintegrasikan data, tapi lebih kepada manfaat untuk apa data itu,” tutur Khofifah.
Dengan demikian, tidak hanya Inotek Berdampak, melalui Inotek Award ini, gubernur juga berharap Reformasi Birokrasi (RB) berdampak begitu pula dengan SPBE-nya.
“Jadi dampak dari seluruh inovasi dan teknologi ini yang harus kita perhatikan ke depan. Karena, manfaatnya yang tentu saja juga disesuaikan dengan program-program prioritas pemerintah, baik kabupaten/kota, provinsi maupun pusat, dapat dirasakan manfaatnya dengan baik oleh masyarakat,” ujarnya.
Tidak lupa Gubernur Khofifah mengucapkan terima kasih kepada para inovator. Menurutnya, inovasi adalah sebuah keharusan.
Kepala BRIDA Jawa Timur Andriyanto mengatakan, ajang Inotek Award ini dimaksudkan untuk memberikan rangsangan agar terus berinovasi di bidang teknologi dan berkompetensi sehat bagi para inovator.
“Pada prinsipnya Inotek Award ini diadakan untuk memberikan penghargaan kepada kepala daerah maupun perangkat daerah kabupaten/kota se-Jatim, terutama di dalam memberikan inovasinya, baik di bidang ekonomi, digital, non ekonomi, maupun fungsi ke Balitbangan,” katanya.
Untuk penilaian dalam ajang Inotek Award, Andriyanto memaparkan, tahapan dimulai dari penjaringan atau seleksi di tingkat kabupaten/kota di Jatim, kemudian pengusulan calon penerima anugerah, lalu penerimaan dan pendataan usulan.
“Lalu, tahapan dilanjutkan dengan seleksi atau penilaian tahap pertama, penilaian tahap kedua dengan melakukan paparan sampai ditemukan 15 besar, seleksi tahap ketiga dengan pengujian penerapan lapangan untuk mendapatkan peringkat satu sampai enam yang terinovatif,” papar Andriyanto.
Menurutnya, jumlah peserta Inotek Award pada tahun 2023 ada 363 tim yang berasal dari 34 kabupaten/kota dan berharap ke depan Inotek Award akan berdampak positif dan manfaatnya dapat dirasakan dengan baik di masyarakat.
Adapun penerima penghargaan Inotek Award tersebut adalah kategori Inovasi Daerah diraih oleh Kota Surabaya, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Sidoarjo, dan Kabupaten Bondowoso.
Untuk kategori Inovasi Berbasis Website/Aplikasi Mobile diraih Kabupaten Situbondo, Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Blitar, Kabupaten Madiun, Kota Probolinggo.
Kategori Inovasi Bidang Ekonomi, diraih Kabupaten Jombang, Kabupaten Malang, Kabupaten Probolinggo, Kota Blitar, Kota Batu, dan Kabupaten Tulungagung.
Untuk kategori Inovasi Teknologi Bidang Non Ekonomi, diraih Kota Batu, Kabupaten Pacitan, Kabupaten Pasuruan, Kota Mojokerto, Kabupaten Tuban, Kabupaten Banyuwangi.
Mengenai kategori Kepala Perangkat Daerah Inovatif, penghargaan Inotek Award diserahkan kepada Bappeda Litbang Kota Surabaya, Bappeda Kabupaten Banyuwangi, Bappeda Litbang Kabupaten Sampang, Bappeda Kabupaten Pamekasan, Balitbangda Kabupaten Malang, dan Bappeda Litbang Kabupaten Ngawi. BIG