Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Mahyeldi menertibkan sejumlah pedagang yang nekat berjualan di atas Jembatan Kelok 9 di Kabupaten Lima Puluh Kota.
Aksi itu dilakukan setelah melihat langsung adanya aktivitas jual beli di badan jalan jembatan.
Dia menyayangkan keberadaan pedagang di lokasi yang menjadi salah satu ikon infrastruktur Sumbar tersebut.
Menurut Gubernur Mayeldi, berjualan di atas jembatan tidak hanya mengganggu kelancaran arus lalu lintas dan berbahaya bagi keselamatan, tapi juga bisa merusak struktur jembatan.
“Bapak ibu jangan berjualan di sini, itu sudah ada tanda larangan. Ayo, segera pindah jangan di sini, saya minta bangunan ini segera dibongkar. Ini berbahaya, mohon bapak ibu paham ya,” katanya kepada para pedagang, baru – baru ini.
Menurut Mahyeldi, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar bersama pemerintah daerah setempat sebenarnya telah berulang kali mengingatkan kepada para pedagang agar tidak berjualan di area tersebut.
Bahkan, papan peringatan sebagai tanda larangan berjualan juga telah dipasang di sejumlah titik di sekitar jembatan.
“Ini bukan larangan tanpa alasan. Selain membahayakan pengguna jalan, jembatan ini adalah aset strategis dan kebanggaan kita semua. Jangan sampai karena ketidaktertiban, aset kita rusak. Membangun ini tidak mudah, masak menjaga saja kita tidak bisa,” jelasnya.
Mahyeldi juga menginstruksikan kepada dinas terkait, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten, agar meningkatkan pengawasan dan melakukan penertiban secara berkala di area Kelok 9, karena jika tidak, maka perilaku semacam ini akan semakin sulit dikendalikan.
Beruntung tidak ada ketegangan fisik yang terjadi dalam aksi penertiban tersebut.
Para pedagang mengaku bersedia mengikuti arahan Gubernur Sumbar dan berjanji segera membongkar lapaknya secara mandiri.
Jembatan Kelok 9 merupakan bagian dari jalur strategis penghubung Sumbar – Riau yang ramai dilintasi kendaraan setiap harinya.
Kehadiran pedagang di atas jembatan dinilai sangat berisiko terhadap keselamatan dan kelestarian konstruksi jembatan yang rampung dibangun pada tahun 2013. BIG