JABAR MagzRegional

Inflasi Provinsi Jabar Oktober Sebesar 2,58%

×

Inflasi Provinsi Jabar Oktober Sebesar 2,58%

Sebarkan artikel ini
Data Inflasi Provinsi Jawa Barat. (dok. bpsjawabarat)

Pada Oktober 2023, gabungan tujuh kota di Provinsi Jawa Barat (jabar) terjadi inflasi year on year (yoy) sebesar 2,58% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 117,10.

Menurut Ketua Tim Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Jabar Dudung Supriyadi, inflasi yoy tertinggi terjadi di Kota Cirebon sebesar 3,20% dan terendah terjadi di Kota Bandung sebesar 2,27%.

Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya seluruh indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 5,25%, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 2,13%.

Lalu kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 1,04%,  kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,44%, kelompok kesehatan sebesar 2,63%, kelompok transportasi sebesar 1,14%, dan kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,23%.

Kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 1,21%, lalu kelompok pendidikan sebesar 1,99%, kelompok penyediaan makanan dan minuman atau restoran sebesar 3,18% dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 4,20%.

Secara month to month (mtm) Oktober 2023 mengalami inflasi sebesar 0,13%. Inflasi mtm tertinggi terjadi di Kota Depok sebesar 0,15%, sedangkan inflasi mtm terendah terjadi di Kota Tasikmalaya sebesar 0,01%.

Neraca perdagangan Jawa Barat September 2023 mengalami surplus dari sisi nilai sebesar US$2,09 miliar.

Nilai tersebut ditunjang oleh surplus komoditas nonmigas sebesar US$2,25 miliar,sedangkan komoditas migas defisit sebesar US$155,64 juta.

Dari sisi volume perdagangan luar negeri, pada bulan September 2023 terjadi surplus sebesar 288.280 ton, yang disumbang oleh surplus komoditas nonmigas sebesar 500.060 ton, sedangkan komoditas migas defisit sebesar 211.780 ton.

Dilihat dari transaksi perdagangan Nonmigas dengan 13 negara mitra dagang utama, pada periode September 2023, Jawa Barat mengalami defisit neraca perdagangan dengan Tiongkok dan Taiwan senilai US$61,28 juta, meningkat dibanding bulan sebelumnya yang defisit hingga sebesar US$40,07 juta.

Perdagangan nonmigas dengan negara utama lainnya menunjukkan surplus. Surplus neraca perdagangan terbesar adalah dengan Amerika Serikat yang mencapai US$458,45 juta.

Sementara itu sebagai pembanding, nilai perdagangan luar negeri (ekspor/impor), neraca perdagangan Jawa Barat Agustus 2023 atau bulan sebelumnya mengalami surplus dari sisi nilai sebesar US$2,48 miliar.

Nilai tersebut ditunjang oleh surplus komoditas nonmigas sebesar US$2,59 miliar, sedangkan komoditas migas defisit sebesar US$106,53 juta.

Dari sisi volume perdagangan luar negeri, pada Agustus 2023 terjadi surplus sebesar 385.880 ton, yang disumbang oleh surplus komoditas nonmigas sebesar 542.570 ton, sedangkan komoditas migas defisit sebesar 156.680 ton. BIG

Facebook Comments Box