BALI MagzRegional

ITDC Aktifkan Festival Nusa Dua Guna Genjot Pariwisata Bali

×

ITDC Aktifkan Festival Nusa Dua Guna Genjot Pariwisata Bali

Sebarkan artikel ini
Festival Nusa Dua di Bali, beberapa waktu lalu. (dok. itdc)

PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (ITDC), sebagai bagian dari Badan Usaha Milik negara (BUMN) InJourney, mengaktifkan kembali Festival Nusa Dua 2025 untuk menggenjot momentum pemulihan industri pariwisata di Bali.

Festival Nusa Dua diadakan pada 25 – 26 Oktober 2025 di Peninsula Island, Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali.

Panitia penyelenggara menargetkan sebanyak 15.000 pengunjung selama dua hari festival dengan harga tiket mulai Rp75.000 per orang.

“Kami berharap ajang ini menjadi pemantik kunjungan wisatawan,” kata Direktur Operasi ITDC Troy Waroka di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali.

Festival yang sebelumnya merupakan ajang tahunan itu terpaksa vakum akibat pandemi Covid-19 yang terakhir diadakan pada tahun 2019 dan dihidupkan kembali tahun ini.

Dia menjelaskan bahwa tahun ini merupakan momentum tepat untuk diadakan kembali mencermati pariwisata Bali dan tanah air yang kondusif.

Selain itu, festival tersebut juga diharapkan menjadi atraksi tambahan ketika musim kunjungan wisatawan pada periode Oktober biasanya mulai menurun.

Ajang tahunan yang sudah 23 kali diadakan tersebut memadukan atraksi seni, budaya, musik dan pameran pariwisata yang diadakan di Peninsula Island, Nusa Dua, Kabupaten Badung.

ITDC memastikan sejumlah musisi yang akan tampil di antaranya Kahitna, Bunga Citra Lestari, penyanyi asal Bali Tika Pagraky dan musisi lainnya.

Pada pelaksanaan tahun ini, ITDC membawa konsep baru di antaranya mengakomodasi seni mural dengan menggandeng seniman Dwyma Adinatha dan mengangkat seni budaya, serta kuliner nusantara.

Seni mural, lanjut Troy, telah berkembang pesat dalam lima tahun terakhir yang perlu mendapat ruang seniman untuk berekspresi melalui ajang festival tersebut.

Sementara itu, seniman Dwyma telah membuat seni mural di area helipad Peninsula Island yang terinspirasi dari perempuan Bali dan menyesuaikan tema terkait keindahan dan harmoni.

Dia mengakui bahwa mengerjakan karya seni berdiameter 50 meter itu selama 11 hari dengan menghabiskan sekitar 450 liter cat aneka warna.

“Perempuan Bali bisa menjadi sebuah simbol keanggunan, kekuatan dan harmoni,” tegasnya. BIG

 

 

 

 

Facebook Comments Box