JATENG MagzRegionalUncategorized

Kabupaten Sragen Siap Jadi Rujukan Nasional Desa Mandiri dan Maju

×

Kabupaten Sragen Siap Jadi Rujukan Nasional Desa Mandiri dan Maju

Sebarkan artikel ini
Kunjungan kerja Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto ke Desa Kaliwedi, Kecamatan Gondang, Kabupaten Sragen, Provinsi Jawa Tengah. (dok. jatengprov.go.id)

Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto melakukan kunjungan kerja ke Desa Kaliwedi, Kecamatan Gondang, Kabupaten Sragen, yang diterima langsung oleh Bupati Sragen Sigit Pamungkas, baru – baru ini.

Menurut Bupati Sragen Sigit, Desa Kaliwedi yang dulunya tergolong desa miskin, kini berhasil bangkit menjadi desa mandiri dan maju.

Berkat pengelolaan yang baik dan sinergi antarwarga, lanjutnya, desa ini telah memiliki berbagai unit usaha produktif seperti waterboom desa, peternakan ayam dan domba dan budidaya kelengkeng dengan 1.200 pohon.

Selain itu, ada green house melon dengan hasil panen dua bulan sekali mencapai 1,5 ton, layanan internet desa dengan 119 pelanggan, PAM desa dengan dua titik tower air bersih, dan koperasi simpan pinjam yang aktif melayani warga.

Bupati Sigit menuturkan, Desa Kaliwedi saat ini tengah mengikuti Lomba Kompetisi Desa tingkat nasional.

Jika Desa Kaliwedi berhasil meraih prestasi tersebut, lanjutnya, maka manfaatnya akan dirasakan tidak hanya oleh desa Kaliwedi saja, tetapi juga menjadi kebanggaan dan sumber pembelajaran bagi desa – desa lain di Indonesia.

Dia men uturkan bahwa apabila Desa Kaliwedi menjadi juara, itu bukan hanya tentang satu tempat yang unggul, tetapi akan menjadi pusat pembelajaran.

“Banyak desa dari berbagai daerah bisa datang ke Sragen dan belajar berbagai praktik baik dari sini. Ini menunjukkan bahwa keberhasilan desa sangat ditentukan oleh kepemimpinan dan partisipasi masyarakat di tingkat desa. Kami di daerah hanya berperan sebagai fasilitator,” tuturnya.

Bupati menambahkan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen memiliki program pengentasan rumah tidak layak huni di desa – desa.

Saat ini, dua desa sudah bebas dari rumah tidak layak dan empat desa lainnya sedang dalam proses.

“Jika kita berbicara cita – cita Indonesia Emas 2045, mengapa tidak kita percepat di 2025 atau 2026? Kalau kita bisa memajukan desa lebih cepat, kenapa tidak? Saya yakin kita bisa,” ungkapnya.

Sementara itu, Menteri Yandri Susanto mengapresiasi kemajuan Desa Kaliwedi dan menyebut desa ini layak menjadi contoh bagi desa – desa lain di Indonesia.

“Kemajuan Desa Kaliwedi ini tidak lepas dari semangat guyub rukun seluruh warganya. Ini adalah wujud nyata dari Asta Cita ke-6 Presiden terpilih Bapak Prabowo, yaitu membangun dari desa untuk pemerataan ekonomi dan pengentasan kemiskinan,” kata Yandri.

Dia mengatakan tentang pentingnya peran masyarakat dan pemerintah desa dalam memajukan wilayahnya sendiri.

Menurutnya, keberhasilan pembangunan desa tidak bisa semata-mata bergantung pada pemerintah pusat, tetapi harus lahir dari inisiatif dan kolaborasi di tingkat lokal.

“Kami di kementerian sangat mendorong prinsip dari desa, oleh desa, untuk desa. Desa – desa, seperti Kaliwedi membuktikan bahwa pembangunan bisa tumbuh dari bawah jika ada kemauan, kerja sama dan inovasi,” jelasnya.

Dalam kunjungan tersebut, Menteri dan rombongan juga berkesempatan mengelilingi waterboom desa, memanen telur ayam perdana dan mengikuti panen raya melon di green house Kaliwedi. BIG

 

Facebook Comments Box