advertisements
advertisements
JATENG MagzRegional

Kampung KB Kabupaten Rembang Jadi Tambahan Tekan Kasus Stunting

×

Kampung KB Kabupaten Rembang Jadi Tambahan Tekan Kasus Stunting

Sebarkan artikel ini
Wakil Bupati Rembang Mochamad Hanies Cholil Barro pada pembinaan Kampung KB dalam rangka pencegahan dan penurunan kasus stunting di Pendapa Museum RA Kartini. (dok. jatengprov.go.id)

Untuk membantu percepatan penurunan kasus stunting, seluruh desa/kelurahan di Kabupaten Rembang, Provinsi Jawa Tengah diharapkan sudah dicanangkan sebagai Kampung Keluarga Berencana (KB) pada tahun 2024.

Hal itu disampaikan Wakil Bupati Rembang Mochamad Hanies Cholil Barro, pada pembinaan kampung KB dalam rangka pencegahan dan penurunan kasus stunting di Pendapa Museum RA Kartini.

Menurutnya, keberadaan kampung KB dapat membantu penanganan stunting di Kabupaten Rembang.

Saat ini, jumlah kampung KB di Kabupaten Rembang ada 258 dan 19 kampung KB sisanya akan dicanangkan pada tahun 2024.

“Dalam penurunan stuting, upaya percepatan-percepatan kita lakukan. Melalui lima Perda, 18 Perbup, empat SK Bupati, lima perjanjian kerja sama, tujuh keputusan atau peraturan pemerintah tentang stunting. Programnya juga banyak sekali, mulai Telponi hingga gerakan sedekah telur,” tuturnya.

Badan koordinasi Keluarga Berenacna Nasional (BKKBN) Perwakilan Provinsi Jawa Tengah Pokja Pengendalian Penduduk Heri Kusyanto menjelaskan, semua desa memang diwajibkan membentuk kampung KB dan tidak ada syarat khusus dan kegiatannya apa saja sudah ada.

“Kampung KB itu tinggal optimasilasi, tidak ada syarat khusus. Kalau dulu, waktu Keluarga Berencana memang mensyaratkan kondisi lingkungannya tidak sehat atau tingkat KB-nya rendah. Sekarang tidak, karena tujuan kita membentuk keluarga yang berkualitas,” ungkapnya.

Heri menambahkan, peran kampung KB untuk mendorong keluarga yang berkualitas, salah satunya, berupa pola asuh orang tua terhadap anak.

Terkait dengan kasus stunting, ada pendampingan kepada mereka yang stunting, maupun masih pada taraf berisiko.

“Yang penting dalam keluarga berkualitas ini, bisa membuat perubahan perilaku kesehatan, perilaku terkait pengasuhan, pola asuh pemberian asuh. Yang semua itu nantinya juga dapat membantu penurunan stunting,” ujarnya. BIG

 

Facebook Comments Box