Internasional

Kemenhub Perluas Kerja Sama Global dengan Latih SDM Maritim 13 Negara Afrika Anggota MOWCA

×

Kemenhub Perluas Kerja Sama Global dengan Latih SDM Maritim 13 Negara Afrika Anggota MOWCA

Sebarkan artikel ini
Pelatihan internasional bagi 13 negara anggota Maritime Organization of West and Central Africa (MOWCA). (dok. bpsdmp)

Indonesia kembali menunjukkan kepemimpinannya di dunia maritim internasional. Kementerian Perhubungan, melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) menyelenggarakan pelatihan internasional bagi 13 negara anggota Maritime Organization of West and Central Africa (MOWCA).

Hal ini merupakan sebuah langkah konkret memperkuat kerja sama lintas benua sekaligus menegaskan komitmen Indonesia menuju keanggotaan Dewan International Maritime Organization (IMO) Kategori C.

Pelatihan ini dibuka secara resmi oleh Kepala BPSDMP Djarot Tri Wardono di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta pada Senin (6/10/2025).

Dalam sambutannya, dia menjelas bahwa pelatihan ini bukan sekadar transfer ilmu, tetapi juga wujud nyata diplomasi kemaritiman Indonesia.

“Program pelatihan ini bukan sekadar kegiatan peningkatan kapasitas, tetapi merupakan fondasi strategis dan wujud nyata komitmen Indonesia terhadap solidaritas maritim global,” ungkapnya.

Melalui kerja sama SouthSouth Cooperation dan dukungan hibah dari Pemerintah Indonesia, inisiatif ini menjadi tangan persahabatan dari rakyat Indonesia kepada msyarakat global di Afrika di bawah payung MOWCA.

Dia menambahkan bahwa bagi Indonesia, kerja sama ini memperkuat peran sebagai poros maritim dunia yang bertanggung jawab dan membuka peluang kolaborasi riset, inovasi, serta jejaring diplomatik dan ekonomi yang lebih luas.

“Kami ingin para peserta tidak hanya menjadi ahli maritim, tetapi juga penjelajah budaya yang merasakan kehangatan dan keragaman Indonesia. Dari sini, mereka memahami bahwa kolaborasi bukan hanya soal keterampilan teknis, tapi juga tentang membangun rasa saling menghormati dan persaudaraan antarbangsa,” tuturnya.

Kegiatan ini mencakup dua program unggulan, Training of Trainers (ToT) IMO Model Course 6.09 dan Training of Examiners (ToE) IMO Model Course 3.12, yang dilaksanakan di STIP Jakarta dan BP3IP Jakarta.

Dari 25 negara anggota MOWCA, sebanyak 13 negara terpilih untuk berpartisipasi setelah melalui proses seleksi, menghadirkan 84 peserta yang mengikuti pelatihan peningkatan kapasitas pendidikan dan pengujian pelaut sesuai standar International Maritime Organization (IMO).

Sekretaris Jenderal MOWCA Paul Adalikwu memberikan apresiasi atas konsistensi Indonesia dalam mendukung penguatan SDM maritim di kawasan Afrika, khususnya dalam memberikan program pelatihan ToT dan ToE bagi negara – negara anggota MOWCA.

“Kami sangat menghargai komitmen Indonesia yang dengan terbuka berbagi keahlian dan pengalaman. Pelatihan ini tidak hanya memperkuat kapasitas tenaga profesional kami, tetapi juga membangun jembatan kolaborasi antarnegara di bawah semangat IMO,” ujarnya.

Pada kesempatan ini juga Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Lollan Andy Sutomo Panjaitan mengatakan bahwa Indonesia memiliki sistem pendidikan dan pelatihan pelaut yang diakui dunia melalui Standards of Training, Certification and Watchkeeping for Seafarers (STCW).

“Melalui pelatihan ini, kita tidak hanya meningkatkan kualitas instruktur dan penguji di negara – negara sahabat, tetapi juga mendorong harmonisasi standar keselamatan dan kompetensi pelaut di tingkat global,” jelasnya.

Pelatihan ini juga didukung oleh Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (Indonesian Aid/LDKPI). Direktur Utama LDKPI Dalyono menegaskan, program ini merupakan wujud nyata kontribusi Indonesia dalam kerja sama Selatan – Selatan dan Triangular (SSTC).

LDKPI akan terus mendukung inisiatif yang memperkuat kapasitas SDM, khususnya di sektor transportasi, agar manfaatnya dapat dirasakan luas dan berkelanjutan.

“Indonesia kini bukan lagi penerima bantuan, melainkan pemberi manfaat bagi negara lain. Inilah esensi kerja sama Selatan – Selatan dan Triangular, yaitu berbagi ilmu, memperkuat solidaritas dan membangun dunia yang lebih seimbang,” ujarnya.

Senada dengan hal tersebut, Ketua STIP Capt. Tri Cahyadi melaporkan bahwa pelatihan Training of Examiners yang berlangsung di kampusnya mengedepankan praktik berbasis simulator modern berstandar IMO.

Sementara itu, Direktur BP3IP Jakarta Asmul Khairi menambahkan bahwa pelatihan Training of Trainers di BP3IP mempersiapkan para instruktur untuk menjadi agen perubahan di negaranya masing – masing.

Kegiatan pembukaan pelatihan internasional ini juga dihadiri oleh perwakilan dari Kementerian Keuangan, Kementerian Luar Negeri dan para duta besar negara peserta.

Selain pembelajaran berbasis kelas dan simulasi, peserta turut melakukan kunjungan budaya ke Taman Mini Indonesia Indah (TMII) untuk mengenal lebih dekat keragaman budaya dan semangat kebangsaan Indonesia.

Melalui penyelenggaraan program ini, Indonesia kembali menegaskan kiprahnya di dunia maritim, serta menjadi bagian dari semangat Bakti Transportasi untuk negeri yang diwujudkan lewat pendidikan dan kolaborasi lintas bangsa. BIG

Facebook Comments Box