advertisements
advertisements
JOGJA MagzRegional

Kemenparekraf Dorong Pengembangan Parekraf Desa Wisata Wukirsari DIY

×

Kemenparekraf Dorong Pengembangan Parekraf Desa Wisata Wukirsari DIY

Sebarkan artikel ini

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) mendorong pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) di Desa Wisata Wukirsari, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebagai upaya membangkitkan ekonomi dan membuka lapangan kerja.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyatakan, hal ini paket komplit yang bisa sikembangkan, karena di sini ada keindahan alam dan kekayaan budaya, produk-produk ekonomi kreatif dan dukungan pemerintah daerahnya yang kuat.

Desa Wisata Wukirsari yang merupakan salah satu dari 75 desa wisata terpilih dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023 berada di Kelurahan Wukirsari, Kecamatan Imogiri dan dapat ditempuh melalui perjalanan darat dengan jarak sekitar 17 km dari pusat Kota Yogyakarta.

“Desa wisata ini berfokus pada pengembangan edu-wisata dan eco-wisata dan sejak tahun 2007 mengembangkan potensi yang menonjol di sektor ekonomi kreatif subsektor fesyen, yaitu kerajinan batik tulis melalui sentra,” kata Sandiaga dalam kunjungannya ke Desa Wisata Wukirsari, Minggu (28/5/2023).

Selain kerajinan masyarakat lokal yang menjadi daya tarik utama, tata letak geografis Desa Wukirsari juga sangat beragam, mulai dari perbukitan, sungai, hutan dan lahan pertanian yang membuat desa ini sangat asri.

Di desa ini juga terdapat makam Raja-Raja Pajimatan dan makam Sunan Giriloyo yang juga menjadi destinasi wisata ziarah para wisatawan.

Dukungan pemerintah tersebut terlihat dari dikukuhkannya Desa Wisata Wukirsari secara resmi melalui Surat Keputusan (SK) Pemerintah Desa dan SK Pemerintah Kabupaten Bantul sebagai Desa Wisata yang dikelola melalui pemberdayaan masyarakat dengan melibatkan seluruh unsur kemasyarakatan dan dikoordinasi oleh Pengelola Desa Wisata Wukirsari.

Jadi, untuk mengembangkan potensi tersebut, Kemenparekraf bekerja sama dengan beberapa stakeholder swasta untuk menciptakan klaster kriya, wisata dan budaya, serta penguatan digitalisasi masyarakat Desa Wisata Wukirsari.

“Tadi kita melihat dan menghitung langsung bahwa ada sekitar Rp1,3 miliar potensi yang bisa kita tingkatkan menjadi Rp2 miliar dan kunjungan wisatawan yang akan meningkat di atas 30.000 kunjungan. Harapannya target penciptaan 4,4 juta lapangan kerja baru dan berkualitas ini bisa kita wujudkan di 2024,” jelas Sandiaga.

Selain mengunjungi Desa Wukirsari, Menparekraf juga berziarah ke Makam Raja-Raja Pajimatan.

Dalam kunjungan ini Sandiaga didampingi Staf Khusus Menparekraf Bidang Pengamanan Destinasi Wisata dan Isu-isu Strategis Brigjen TNI Ario Prawiseso, Direktur Tata Kelola Destinasi dan Pariwisata Berkelanjutan Kemenparekraf/Baparekraf Indra Ni Tua dan Plt Direktur Utama Badan Otorita Borobudur Agustin Peranginangin.

Turut hadir pula Bupati Bantul Abdul Halim Muslih dan Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul Kwintarto Heru Prabowo. BIG

Facebook Comments Box