advertisements
advertisements
Regional

Kemenparekraf Tingkatkan Kualitas Layanan Pelaku Parekraf di Lombok

×

Kemenparekraf Tingkatkan Kualitas Layanan Pelaku Parekraf di Lombok

Sebarkan artikel ini
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggelar Pelatihan Peningkatan Kualitas Layanan bagi para pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). (dok. kemenparekraf)

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menggelar Pelatihan Peningkatan Kualitas Layanan bagi para pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Acara tersebut dimaksudkan untuk memperkuat kapabilitas dan profesionalisme dalam memberikan layanan yang berkualitas sesuai harapan wisatawan.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, Lombok menjadi salah satu dari Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP), untuk itu penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) juga harus berjalan seiring.

“Tidak hanya infrastruktur, tapi SDM juga harus diperkuat secara beriringan. Agar para pelaku parekraf dapat menerima semua manfaat dari pembangunan infrastruktur yang ada di Mandalika, salah satu contohnya penyelenggaraan sport event,” katanya dalam pernyataannya Jakarta, Minggu (9/4/2023).

Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf Martini Mohamad Paham menjelaskan, pelatihan itu berlangsung di dua lokasi yakni Hotel Grand Madani pada 5-6 April 2023 dan Hotel Astoria Lombok pada 7-8 April 2023.

Target peserta sebanyak 320 orang yang terdiri dari para pelaku usaha atau bisnis parekraf seperti objek wisata, restoran, kuliner oleh-oleh, dan industri kreatif lainnya yang telah terdaftar di platform online.

“Kemenparekraf berupaya memberikan dukungan kepada pelaku usaha bidang parekraf yang terdaftar di platform digital untuk membangun citra dan reputasi bisnis dengan mendorong pelanggan untuk memberikan review positif, sehingga dapat membantu meningkatkan kepercayaan dan loyalitas wisatawan,” katanya.

DPSP Mandalika Lombok telah terbukti berhasil menjadi tuan rumah dalam penyelenggaraan event internasional, seperti World Superbike (WSBK) dan MotoGP tahun 2022 yang mampu mendatangkan penonton lebih dari 100.000 orang.

Terlebih pada 2023, Indonesia kembali didaulat sebagai tuan rumah penyelenggaraan KTT ASEAN yang mengusung tema ASEAN Matters: Epicentrum of Growth.

Hal ini menjadi kesempatan potensial bagi bangsa ini untuk mempromosikan keberagaman pariwisata, sehingga diharapkan mampu memicu pertumbuhan ekonomi lokal, khususnya Lombok yang merupakan salah satu lokasi KTT ASEAN tingkat Menteri.

Diah menambahkan, melalui pelatihan ini diharapkan pelaku usaha mampu merespons segera peluang tersebut dengan meningkatkan kualitas layanan usaha.

“Karena tentunya pascapandemi perubahan permintaan pasar dan kebutuhan wisatawan menjadi peluang sekaligus tantangan dalam memberikan layanan terbaik kepada wisatawan agar mau kembali berkunjung,” jelasnya.

Direktur Pengembangan SDM Pariwisata Kemenparekraf/Baparekraf, Florida Pardosi, dalam kesempatan lain menjelaskan, selama pelatihan para peserta mendapatkan berbagai materi yang disesuaikan dengan bidang usahanya.

Hal itu mencakup hospitality, housekeeping, front office, food & beverage product and services, room division, attraction, dan complaint resolution.

“Pelatihan ini dikembangkan untuk dapat membekali peserta dengan pengetahuan dan keterampilan, sehingga memiliki kapasitas dalam memberikan kualitas layanan produknya dengan memperoleh peningkatan review dari pelanggan di platform online,” ungkap Florida.

Setelah mengikuti pelatihan, para pelaku usaha juga akan diberikan mentoring dan coaching clinic agar usaha yang telah terdaftar dan terverifikasi di platform online dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk menjangkau lebih banyak pelanggan.

Lebih lanjut Florida menjelaskan, pelatihan peningkatan kualitas layanan P3TB akan menjangkau para pelaku usaha yang ada di enam DPP, yakni Danau Toba, BYP (Borobudur- Yogyakarta-Prambanan), Lombok, Labuan Bajo, BTS (Bromo-Tengger-Semeru), dan Wakatobi berjumlah total 3.614 orang yang usahanya sudah terdaftar pada platform digital.

“Khususnya Lombok ditargetkan sebanyak 1.045 orang pelaku usaha di Key Tourism Area (KTA) Kabupaten Lombok Utara, Lombok Barat, Lombok Timur, Lombok Tengah, dan Kota Mataram,” ujar Florida.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Barat Izzuddin Mahili menambahkan, pelatihan ini sangat tepat diberikan dalam mendorong peningkatan kualitas pelayanan para pelaku usaha agar wisatawan dapat lebih lama tinggal dan kembali berkunjung ke Lombok. BIG

 

Facebook Comments Box